Puisi A. Warits Rovi

 

Perang Dunia Ketiga Dimulai

dari Perselisihan Kecil Dua Batang Jari

 

1.

Altino, tulang jari sekurus rotan mengeser-geser layar

di dalamnya aurat bumi duduk bersanding fatwa-fatwa

yang menjelma daun kering, yang jatuh sia-sia sebelum

hari kedua tercipta—dan sejak lama meja-meja percakapan

telah dibuat retak oleh kekuatan layar

 

tujuh digit sandi yang pecah di pintu amoled, oled, dan ips

telah menjadi kutang yang terpampang bagi setiap pengguna jalan

dan dari gang papan sirkuit utama yang disebut mainboard

Altino bertemu perempuan berdada pepaya lembut sutra,

berkulit mulus Cinderella, dan dari kosmo maya melambai-lambaikan tangan

mengajak berkencan di sebuah hotel di dalam diri—yang lupa dipagari

; Altino lupa sudah beristri dan si perempuan lupa sudah punya suami

maka berebutlah dua ratus kolibri ke sebuah ranting yang sepi—mematuk nama Altino

dan perempuannya yang gagal jadi manusia, jadi getah bagi zamannya

bermula dari layar yang sama—berlayar ke petaka yang sama. Sama. Sama. Sama-sama.

 

2.

Riyan anak kampung yang telah menyembunyikan ketapelnya

ke dalam laci post truth—disertakannya mimpi kecil yang disunggi kayu tenggala

bersama tujuh helai rambut orang terdahulu yang kesaktiannya telah dikalahkan aplikasi

Riyan kini lebih mencintai burung-burung yang hidup dalam gadget, terlebih saat

diarahkannya sebentuk pandangan lugu ke jendela game yang menawarkan waktu rasa susu

 

jari-jari yang lebih mirip sedotan air mineral itu juga karib menggeser-geser layar

kedua matanya digadaikan pada level-level yang terus membuat penasaran. game itu telah

merampok dirinya tanpa harus menodongkan pistol, dan mengikatnya diam-diam

pada tiang kesia-siaan.

 

3

di meja maya, Sabto melempar dadu, lima angka dengan dua digit terakhir ganjil

begitu mudah menggoda rekening. dua puluh juta yang pernah didapatnya tanpa

keringat—telah mengantarkan sketsa jalan lapang ke dalam pikirannya, bahwa kaya

bisa didapat dalam sekejap mata. cukup dengan gesit jalan jari—menempuh layar

dengan sejuta debar, di akhir undian, surga selalu membuka pintu bagi kemenangan

 

Sabto, menjual ladang dan segala hartanya untuk modal undian. Rekeningnya yang

semula obesitas, disedot permainan itu, hingga lumpuh, dan kemenangan yang dibayangkan

terus membuat jarak dengan sebentang jurang dalam, di tubir berlendir ia hanya

bisa melambai-lambai, menggapai-gapai, menjerit-jerit, hingga akhirnya jatuh ke

jurang yang dalam, melebihi sebentuk kuburan.

 

Gapura, 2024

 

 

Coba

 

Cong! coba sejenak berpaling dari layar

jika tanganmu itu masih betul-betul punyamu

coba rasakan; masihkah bisa membelai

rambut lusuh anak yatim dan merasakan

pantulan yang jatuh ke dalam hatimu?

 

coba ulurkan; apakah ada haluan

ke telapak tangan kaum duafa?

 

coba angkat; masihkah bisa untuk berdoa

memohon dijauhkan dari doa

yang seperti mewajibkan tuhan untuk mengabulkan?

 

coba buat jabat tangan; sudahkah jadi jembatan maaf

atas dua klausa yang belum sempat kauhapus di IG

sedang klausa itu sudah meracuni 33 orang yang membacanya

 

coba amati baik-baik; apakah tanganmu

masih betul-betul milikmu?

 

Rumah Filzaibel, 2024

 

 

Di Sekitar Mulut Manusia

 

dengan mulut, kau bersiul

merasa jadi burung—walau tak dapat terbang

dan siulmu kerap hilang sia-sia

tanpa ada yang merasa punya

—tak ada yang mau bertanya

mungkin lenyap ke dalam hutan

sebagai kumbang hitam yang tak diterima lubang

 

dengan suaramu, kau bisa meniru vokalis

juga bisa meniru iblis

cukup kau hanya cerdik memilih

sebab dalam pilihan, ada jalan ke kampung balasan

 

dengan bahasamu, kau bisa menjadi anjing

yang menyalak tengah malam

dan dijauhi bulan—bersekutu kelam

ditipu bayang-bayang.

 

Gapura, 2024

 

 

Di Sebuah Jalan Kampung

 

di bentang jalan ini, aku bertemu matahari

yang terus berganti baju, meski motifnya tetap sama

: penuh gambar goresan kuku orang besar di dada orang kecil

 

begitulah kata Nyai Sunima kepada Bu’na Toyani

setelah dirinya tahu harga-harga kian meninggi

sedang dompetnya tinggal berisi rasa perih

 

; dan sebagian bantuan

disalurkan kepada yang sudah kenyang

 

begitulah di bentang jalan ini, aku bertemu matahari

yang telah memisahkan mata dengan hari

 

Gapura, 2024

 

 

A. Warits Rovi
Add Me
Latest posts by A. Warits Rovi (see all)

Comments

  1. Rifa Reply

    Keren, Cong Warits karyanya. Saya sangat menikmati tiap diksi yang sederhana tapi melahirkan makna yang megah

  2. Yyne vl Reply

    Ya hidup ku sudah tidak bisah lagi. Dilihat semaki lama semakin kusam dan hilang sudah banyak ku jalani. Jalan rusak sudah ku jalani. Masik saja aku tersandung aku yang ingin bahagia namun bahagia ku di mulai dari kepedihan. Aku mencoba untuk tidak jatuh akan berjalan Pela. Pelan di jalan rusak itu .jika aku berjalan aku seperti kembali dimasa dulu .dimasa aku tidak tau apa apa aku hanya melihat keramai dan tangisa. Pacah di keluarga ku bahakan aku tidak bisa melihat ayah ku yang kata nya baik. Dan ramah. Dan aku belajar untuk berkerja sendiri.dan Aku terjaga di malam hari di malam penuh kehancuran dan kepedihan aku manggis melihat diri ku di kaca semakin lama semaki kusam .dan aku suda dewasa aku kehilangan orang yang kucintai dia meninggal kan ku aku tidak menyakah aku tidak punya dia aku pun tetap belari dan terus berlari tadi melihat luka di kakih .
    Dan sekarang aku mulai tau apa arti cinta aku mencintai seorang yang juga dulu mencintai ku
    Dan aku sangat bersyukur punya dia dan disaat berganti tahun dia berubah dia jahu berbeda dari yang ku kenal dia membuat ku selalu manggis dan tidak menyakah apa yang di lakukan nya pada ku. Dan dia pergi meninggalkan ku sendiri aku tidak berdaya dan tidak percaya dia kan meninggalkan aku
    Dan hari ku di mulai Dangan perkerjan baru aku sangat bahagia berkerja namun di saat itu aku di pecat dari perkerjan aku
    Dan di keluarkan di sekolah
    Aku udah persah Dangan semua nya
    Tapi tidak akan menyarah aku akan tetap berjalan di jalan rusak itu aku kan membayar kepedihan dan nasif ku ini akan ku ubah menjadi diri ku sendiri tidak peduli sebrap benci nya kau Dangan kamu tetap akan bjaln tatap berjalan sampai aku berjalan di jalan bagus dan akan tetap berjalan

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!