Puisi Bob A, Sitorus

 

Nyanyi Rindu

 

Kini jauh dewangga raya

Camar, murai dan aku

Sama perompak di gelanggang makna

Cadas berlagu dendang melayu

 

Kasihku sunyi, risau sendiri

Bila inai pudar di tangan

Kunyit kugiling dalam genggaman

Biar pedih-perih luka jemari

 

Duhai, puan kibas melati wangi berjalan

Air muka sendu direnjis hujan

Adakah tempias rinduku di sana berkawan

Barang setetes pun tak mau kau tawan

 

 

Sajak Kembang

 

Inilah dia laguan kasih

Berulang kujunjung di pangkal dada

Berulang kusanjung di pucuk lidah

 

Inilah dia dendang idaman

Talu gendang di pejam mata

Sunyi menari dalam lamunan

 

Ini dia syair pujangga

Digenggam tangan terjerat letih

Dibelam pikiran merintih pedih

 

Hendak apa lagi disanggup

Hamba sangka puan kembang terkatup

Hunian kumbang silih berganti meraup

 

 

Soneta

 

Kita terpisah, Mak

Umur beri jarak

Aku yang dulu menggamit kumbang

Kini sibuk mencari kembang

 

Aku rantau, Mak

Ke kota yang sesak

Bukan lapang hunian tebu

Tempat kupungut manis di senyummu

 

Mak, aku sakit dalam kelana

Berderai keluh jerit nestapa

Mengapa tak ada kecup dan air doa

 

Mak, sungguh langit makin gulita

Terlalu tinggi kamar-kamar di atas kepala

Tak sebilik pun terjangkau letihku yang papa

 

 

Pulang

 

Sejak itu, segalanya direnggut

Tanjak dan songket berajut terang

Kini lipu dan hijau lumut yang luput

Tanjak yang bianglala tunggul usang

 

Jemput aku kekasih

Di sini tak kudapati kayu manis dan selasih

Demam menanak kepalaku hingga perih

Sepapan nasihat dan obat tiada beri pulih

 

Masihkah di tepi itu engkau

Menikmati semak bakau

Berulam air doa dan limau

Menebar jala di senja surau

 

Di sini tak ada api menerang jalan

Lampu kembang mengarah awan

Di sana kunang-kunang setara dada

Di sini banyak tinggi pohon cahaya

 

Sungguh, pulangkan aku ke bilik itu

Kelambu lipu, tilam kapas, tikar anyaman

Bukan penjara batu, dinding bisu

Tak berbaju, kasur lengas, ambal desahan

 

Di sini tak kutenggak secawan nira

Tak terkecap manis halua

Gelas ini bening air mata

Duka kutelan sejadi-jadinya

Bob A. Sitorus
Latest posts by Bob A. Sitorus (see all)

Comments

  1. Sutry Reply

    Ruarrrr byasah 👏🏻

  2. Ibna Asnawi Reply

    sukaaa

  3. Edi Rohaedi Reply

    selamat malam saya penulis puisi tpi saya belum sempat menyimpan puisi2 saya diartikel ini,,sy bingung gimana caranya dan kemana ,,,terimakasih

  4. Edi Rohaedi Reply

    pengen seperti sebat sobat yg sdh bisa ngisi puisinya disini

  5. Reza Ramadhan Reply

    Wowo serasa terpental ke masa pujangga baru

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!