
Abida Jatuh Cinta
1/
percakapan malam itu
hanya mencatatkan satu nama
sesudah itu sepi
2/
aku melihat dengan terang
di lidahmu jarak membentang
garang menantang
boleh kupotong?
3/
sebelum membuka
pintu, ia ajarkan
hatinya agar tabah
kelak ada punggung sewaktu-waktu
bepergian dan lupa pulang
Belawa, 2017
Casablanca Homme
1/
Turutlah ke mana angin berembus
Sebab tidak ada yang paham
Di dalam tubuhmu, luka lesap perlahan
Saat kau mesti menghidu aroma yang asing
2/
Jarak hanyalah sepenggalah
Tetapi waktu membiarkan
Tangan kita terus memendek
Seperti nyali yang kian tawar
3/
Dari tubuhmu, aku tahu
Telah menguar keresahan
Ke udara tanpa ngiang
4/
Pesan pendek yang kau kirim petang itu
Tak bisa mencukupkan dirinya
Untuk menyembunyikan usia dan rahasia
Juga aroma tubuhmu
Belawa, 2017
Abida Suatu Waktu Tersesat
Berikan ia pintu
Untuk memulangkan nama dan pikirannya
Ke dalam percakapan-percakapan
Yang sesungguhnya kesepian
Ia telah berjalan berhari-hari
Tapi jalanan begitu panjang
Dan di punggungnya selembar foto
Menyembunyikan peta dengan risau
Tangannya meski berkali menjulur
Ingin merengkuh lalu merobeknya
Namun sia-sia sebab lengannya
Hanyalah bentangan lengang
Belawa, 2017
Senja di Losari
Yang membentang menuju kaki langit
Adalah rapuh hatiku menjelang rembang
Waktu bahkan lebih lambat dari siput
Membiarkan kesunyian menghabiskan kelong
Dan segelas sarabba yang seperti teka-teki
;apakah nikmat datangnya dari jahe ataukah gula merah?
Yang mengombak mencium bebatu
Adalah keras kepalaku menunggu petang
Mengira kau akan datang membilang luka
Mendedah kenestapaan
Tetapi senja sungguh bukan kereta
Dan kegelapan menjadi mimpi yang terpotong
Belawa, 2014
Surat dari Kopi
di hadapanku siapa pun menjadi penurut
menampung diam meski saling berhadapan
gelas ketiga telah lama tandas
sepasang kekasih berbahagia
menyisakan kekosongan
gelas kedua berupaya mengkhianatinya
semenjak lidah hilang tulang
dan bersumpah bahwa setia hanyalah
pekerjaan sia-sia pengelabu musim
gelas pertama mudah menggerutu
menjamu tamu yang dikira tuan
rumah. mungkin tertipu atau malah
menipu. karena aku terlalu pekat
diteguk sajak berpatahan
Belawa, 2014
- Puisi-Puisi Dalasari Pera; Surat dari Kopi - 5 December 2017
Aan Nurwilujeng
Sudah saatnya miss Dalasari Pera memiliki buku kumpulan puisi miliknya sendiri. Ayo penerbit Basabasi, pinang penulis muda ini.
d4mN
“Tetapi senja sungguh bukan kereta”
Ya ampun.., tak biasa didengar tapi terasa indah
Arip Senjaya
Bagus. Berbakat. Dan mengandung warna nobel.
riah
andalanku inie….penulis dari belawa