Tugas Hari Ini
aku akan menetap di bumi
menanggalkan sayap-sayap
menjelma rasa cinta
setiap manusia adalah aku
kecuali, mereka yang tak punya kasih
sulit berkorban
dari rasa kepemilikan
saat menatapku
kamu akan berdenyar
pipi semerah kersen
rela memberikan apa saja
lakukan sesuatu
agar gerak awan-awan
tak memaksaku lekas pulang
jangan diam saja
atau tugasku benar-benar
diselesaikan
SudutBumi, 2015
Ramalan
kilau matamu
menceritakan kisah itu
para penambang mimpi
yang jatuh ke dasar
tidur abadi
tepukan di pundak
menyadarkan kisah lelatu
bunga api yang muncul
setiap engkau tersenyum
tak akan ada hujan
setelah percakapan
suara bungkam
dan panorama hanya tersisa
satu kedipan mata
jangan dulu melangkah
selesaikan alur yang kau buat
tak baik menyisakan aba-aba
untuk menunggu
atau kalang kabut
di sisimu gelap hanya purnama
bersenandung duka
tak berharap episode selanjutnya
SudutBumi, 2016
Dari Waktu ke Waktu
ada kesedihan
menembus pori-pori
mengenang kisah cinta yang berakhir
apa lagi
selain kenangan yang terus membuih
kepulan teh panas
jejak-jejak di pantai
juga lingkaran hari di ujung pulau
hanya tersisa lagu sedih
suara kereta api
dan gemuruh langkah kaki
mengiringi karnaval kota
waktu berlalu
dan cinta belum mau berubah wujud
SudutBumi, 2016
Dalam Redup Doa
masih ada harapan
bayang-bayang meninggalkan tuannya
barangkali mencari takdir sendiri
hanya tersisa gerak bibir
mengeja nama
tawa masih menerangi redup kasih
alur cerita tak berubah dari hilir
segala yang pernah terjadi
dituliskan setiap hari melebihi mimpi
hujan hanya lewat
menguraikan kenangan dalam pikiran
menunggu jam berdentang atau musim reda
kepastian yang ragu akan terjadi
hanya tersisa suara serak
bercampur aroma air mata
dalam redup
senyuman hanya bingkai
dari segala yang seharusnya terjadi
SudutBumi, 2016
Putaran
riwayat lahir di dinding
menjumpai setiap wajah
raut yang selalu berubah
berusaha mencari rasa
beberapa terjerat mimpi
yang ditawarkan gumam
lainnya berlari cepat
tak ingin menyelesaikan
waktu kunjung
nama-nama mengingatkan
kenangan yang buram
dan berlapis gula
rasanya ingin segera sampai
agar segala ketakutan berhenti
angin mengenalkan rasa dingin
juga hangat sinar matahari
berhentilah memaksa
sebab kehidupan selanjutnya
hanya berupa misteri
entah sampai
atau hanya perputaran nasib
SudutBumi, 2016
- Puisi-Puisi Dian Hartati (Bandung); Dalam Redup Doa - 3 May 2016