Matagung
Mata.
Dari mata kulihat
dengan jelas;
segala yang tampak,
pun yang tak tampak.
Mata lahir.
Mata batin.
Mata angin.
Mata air.
Mata pena.
Mata pedang.
Mata-mata.
Mata bermata;
bisu.
Tak dinyana-nyana,
kebenaran dipendam,
dan kesalahan teruruk.
Lalu, kapan mata-mata itu angkat bicara?
Apakah ia benar-benar bisu?
Atau…
menunggu ajal?
Menunggu matahari terbit?
Menunggu bulan purnama?
Menunggu musim?
Menunggu tahun?
Menunggu abad?
Menunggu tunggu?
O, tak perlu,
tak ditunggu pun angkat bicara.
Karena mata-mata itu selalu bicara;
bicara pada ketelitian,
bicara pada pengamatan,
bicara pada pemerhati.
Dengan begitu,
mengapa harus ditutup-tutupi,
mengapa harus sembunyi?
Mata-mata selalu memata,
memata dan memata.
Meskipun kau berselimut,
di balik tabir gaib Aji Pangilmunan.
Kau tetap dilihatnya.
Matanya adalah penjuru mata angin.
Matanya setajam mata pedang.
Mengalir ke segala arah,
bak mata air.
Memahat dalam sejarah.
Terpahat dalam bukti.
Tertulis dalam kenyataan,
Kenyataan masa.
Masa bertiga yang bersatu
dalam masa kesaksian.
Terbukalah,
kau harus terbuka.
Dengan begitu,
mata-mata tak bermata
melihat keagungan
Keadaan yang kentara
dan kau melihatnya pula.
Di mata lahirmu.
Di mata batinmu.
Mata-matailah mata-mata itu.
Akan kau temui mata agung,
mata eka.
Bagon, Puger
21:51, 16/03/2015
Matajur
Senyum(mu),
amarah(mu),
kecemasan(mu),
kebingungan(mu),
dan semuanya
terpancarkan pada mata(mu).
Jujurlah layaknya mata
tak pernah mengada-ada.
Bagon, Puger
22:22, 16/03/2015
MATACI
Dorong tuas berbentuk huruf,
yang melengkung, dan akan terkunci.
Matamu adalah gemboknya
matamu pula adalah kuncinya.
Guratan-guratan keriput
di samping kiri dan kanan
seperti kaki burung.
Saat bulan muda mengembang di bibirmu,
pertanda senyum kebahagiaan
seperti matahari di pagi berembun sejuk.
Ada mata lain yang tak memancarkan kecerahan,
meringis, seperti katak menahan lapar;
itulah kepalsuan.
Pilih yang mana?
Kebahagiaan yang terwujud padanya
atau kepalsuan atasnya?
Maka cukup kau buka gembok dengan kuncinya.
Bagon, Puger
06:34, 17/03/2015
Mata, o, Mata
Matanya yang menggiurkan
berwarna warni;
merah,
cokelat,
tua,
muda,
hijau,
kusam,
benar-benar menggoda mata
yang melihat mata itu.
Banyak mata yang buta karenanya,
karena mata yang terpaku,
dan termabukkan olehnya.
Mata, o, mata
Bagon, Puger
22:18, 16/03/2015
Mata Buta
Di mata anak desa.
Di mata anak kota.
Di mata orang dewasa.
Di mata seluruh onggok manusia.
Di sini.
Di sana.
Di mana-mana.
Mata-mata yang buta.
Dibutakan oleh cahaya.
Dibutakan oleh gelap.
Dibutakan oleh segalanya.
Mata-mata yang membuta.
Bagon, Puger
22:06, 16/03/2015
Sumber gambar: 7-themes.com
- Puisi-Puisi Moh. Miftahul Ainin Najib (Jember) - 12 May 2015
Rafa N Rafi
Untung gak bikin judul Matamu
ainin najib
lha itu dia saya juga lupa gak bikin puisi yang judulnya Matamu. hehehe
Rafa N Rafi
Jangan, Mas. Hihihihi…
Indon Wahyudin
Keren