INGATAN
Kekuatan ingatanku
Dipupuk bebunyi syahdu
Dari doa-doa yang menguduskan air teluk
Dari denting perut lapar di mangkuk panekuk
Dan dari degup jantung yang berdetak dalam peluk
Kelok perjalanan pada amuk
Dan solitude orkestra yang begitu maut
Irama tragedi dan komedi yang melodik
Mengalirkan ekstasi ke dalam darah
Tubuh mengerahkan segenap kemampuan
Dalam geliat tarian satir
Menghimpun segala datang segala pergi
Dalam lingkar tafsir
Musim berputar dalam anomali
Kita dengan tabah menabung segugus kekuatan
Melawan taifun yang menggerus simpanan ingatan.
CAHAYA
Cahaya yang luhur menyembul di pintu timur
Jatuh di atas tanah, dengan warna saling membaur
Biasnya mekar
Semakin lama semakin lebar
Mengisap sisa-sisa dosa
Mengusap permukaan keruh kaca
Menyalakan sepercik api di tungku dada
Perlahan memendar tanpa tergesa
Menyadari sepenuhnya bahwa waktu
adalah sabda guru
yang kepadanya kepatuhan
dijalani tanpa kesangsian
cahaya begitu jujur
telanjang tanpa hijab,
memperlihatkan segala, apa adanya
diterangkannya wajah laut yang semalaman penuh misteri
juga hutan-hutan yang menyombongkan
kerimbunan yang kelam
tak ada yang mampu sembunyi dari terkaman
sinarnya yang merontokkan tembok-tembok ketertutupan
betapa, lapar kita pada terang
tunai dengan satu bahasa pagi
yang bersuara penuh takzim
ia terdengar lirih menyahuti
salam yang terucap ba’da tahiyyat
disekanya secercah noda di pipi kanan
disapukannya seulas kesumba di pipi kiri
cahaya memantul di segala permukaan
tak gentar pada boikot dan intimidasi
ia hanya tahu bahwa segala tugas harus tunai
karenanya, di serentang pagi hingga siang
jubahnya terus mengembang
duduk anggun pada singgasana bernama kewajiban
merasa indah memanggul tanggung jawab
bila pun sampai ada yang kerontang
sungguh bukan karena cahyanya yang garang
cukup bila insan paham
bahwa harmoni adalah cinta yang dibesarkan
dengan tangan saling bergandengan
dengan sebuah komitmen yang kukuh
tanpa tawar menawar
komitmen yang membuat rumput-rumput
dan pucuk daun jambu
tak lagi hangus didera terik
manakala sang cahya menyanyikan kidung sucinya
pada nada tertinggi di kulminasi siang
tersebab akar-akar yang lembap
akan menyuapi segenap dedaun
dengan minuman paling segar dari dada ibu bumi
dan cahaya mengawininya dengan janji paling khusyuk
demi lahirnya bebunga yang memahkotai taman-taman
demi bebuah yang menggenapi kebahagiaan
di sehampar meja makan
dan sepanjang lorong pencernaan.
TUBUH YANG BUKAN MILIKKU
Di cermin, sebuah tubuh memasuki mata
Tubuh yang bukan milikku
Terlipat seperti origami
Di tubuh yang bukan milikku
Aku memimpin peperangan
Menikmati kekalahan dan kemenangan
Aku mencatat peristiwa tubuh
Di atas papyrus
Tanpa subjektivitas
Karena seolah, itu bukan tubuhku.
(Mei, 2020)
PENTINGNYA MENJADI GILA
Kita selalu menginginkan umur panjang, yang merentang lempang
Mengidamkan kebahagiaan, kemakmuran
dan kalau bisa sekalian kesaktian
Semakin lama semakin musykil: juga ingin menjadi Tuhan
Meski tahu kalau itu keterlaluan
tapi tetap menaruhnya dalam daftar keinginan
Kita membiarkan syahwat dan naluri daging yang buas
memangsa habis yang bersemayam dalam atma
Tak mengapa disebut setengah binatang setengah manusia
Karena hidup hanya sekali
menjadi sinting sesinting-sintingnya
adalah prestasi prestisius
Bukankah tak semua orang sanggup menjadi gila?
Menjadi gila perlu kecerdasan dan secercah bumbu akal licik
serta setipis mungkin rasa malu
Bila kegilaanmu menghasilkan uang dan jabatan
kau akan menangguk rasa hormat dari orang-orang lainnya
yang tentu saja juga gila
Tapi penting juga menjadi orang gila
Setidaknya, dalam kegilaan kita merdeka
(Oktober 2020)
MANUSIA dan KUCING
Anak-anak dan kucing tumbuh beriringan
Sama-sama meramaikan halaman serta meja makan
Kucing-kucing mengeja waktu
Seperti menyiangi daging dari sela tulang-tulang ikan
Khusyuk tapi tanpa beban
Hidup dicukupkan dengan memenuhi jangka pendek yang instan
Sementara anak-anak berkembang dengan tubuh dan pikiran yang semakin matang
Waktu memainkan peran
Memberi jatah beban dan kebahagiaan yang sungguh berlainan antara kucing dan insan
Manusia tumbuh, dari kanak sampai menjadi renta
Dikepung rencana dan target
Berlari lelah dikejar usia
Kucing-kucing menyusuri jalan menuju masa tua dengan cara amat sederhana:
Kawin, lalu bercengkerama di halaman atau bertualang di jalan-jalan
Tak satu pun yang masuk rumah sakit jiwa.
Atau seumur hidup menenggak obat-obatan.
(Oktober 2020)
- Sajak-Sajak Ewith Bahar - 20 October 2020
rizky akmalsyah
bravo brur…bravo brur…Sajak ‘cahaya’ jleb banget buat saya…
Kesatria Pena
semoga puisi ane sama cerpen ane juga bisa diterbitkan disini….
Ren
aku sangat suka …’pentingnya menjadi orang Gila’
orang cantik
Seakan-akan tersihir oleh kata-katanya, aku sangat suka yang judul Cahaya. Karena ia biasa namun luar biasa