Variasi dari Prosa Liris Italo Calvino (Bagian 3)
Chloe
setelah pembantaian
kamp yang hilang, hanya karavan
satu-satunya persembunyian
untuk sebuah pelukan
adakah ramalan terlambat dibacakan
atau nama-nama begitu asing dikenal
sebab tak ada marga bagi imigran;
raksasa bertato, pemuda berambut putih,
juga perempuan kerdil
kecuali keganjilan-keganjilan
untuk menyembunyikan rasa takut
dari tiap genosida
ode yang ditanggalkan, mungkin
sekadar ratap kesedihan, mungkin
seperti suara musik dalam parade
seperti komidi putar yang dimainkan
orang-orang gipsi
Oktavia
ada lentur dua kurva
menggantung di tepi puncak
bagai sepasang tali trapeze
ketinggian memanjat jarak
dari ruang kosong
ada seutas jaring
laba-laba yang terayun-ayun
di atas jurang paling dalam
menggaung-gaungkan gema
gema-gema ketakutan
Moriana
di hadapan labirin kaca
sinar matahari membuka
1000 jalan
menyerupai masing-masing
menyamarkan yang tersembunyi
tapi tali-tali cahaya menuntun
sebuah rahasia
antara pintu terbuka dan pintu tertutup
antara bayang-bayang dan diri sendiri
sebuah siluet dipantulkan kembali
untuk menampakkan siasat
manakah di antara
yang hendak menyesatkan
Clarice
duka, rasa sakit
derita, kekalahan
orang-orang bertahan
dari hari-hari depresi
tapi di waktu penghabisan
air mata akan mengering
sedang kemenangan
hanya situs usang
dalam etalase museum
Beersheba
juru tulis, menulis kesengsaraan
juru angka, menghitung kesabaran-kesabaran
keduanya,
hidup dalam diri
mungkin untuk waktu yang lama
mungkin untuk selamanya
Leonia
di hadapan masa depan
masa lalu disingkirkan
seperti luka
batas antara kemarin dan esok
spektogram yang dihancurkan
memutus jalur frekuensi
waktu datang
ingatan lenyap
Penthesilea
di pabean
kepekatan tak berbentuk
kota dengan tekstur terbengkalai
rumah-rumah orang buangan
berapa mil jalan keluar dari kekosongan?
simpul-simpul menutup akses
garis polihedron yang tak putus
geometri kejadian terjebak
dalam dimensi ruang waktu
belenggu-belenggu
yang tak bisa dibebaskan
2021
- Sajak-Sajak Irma Agryanti - 23 November 2021
- Sajak-Sajak Irma Agryanti - 24 November 2020
- Sajak-Sajak Irma Agryanti; Dalam Tidur - 24 September 2019
Kurliyadi
Penyair favorit dari lombok, kerenlah kamu embak irma