Merayakan Ilusi
kucing mengeong, suara mesin atm terkenang
daun menguning menanti angin menjatuhkannya
hening di dalam pendingin, air membeku
bersama kecemasan yang dicetak terbatas
dijatuhkan di lantai, meleleh mencari cara
agar kembali menjadi ada, yang dikenang sesekali
hutan tropis tumbuh di telapak tangan
menanti hujan bangun dari mimpi di kepala
tapi hati sedang kemarau, kering dan patah: apakah
senyum penyair tua mampu menulis puisi cinta?
2021
semakin pandai berhitung
kita kian berutang pada peristiwa
jumlah perkara tidak pernah lagi berkurang,
selisih menuju sengsara kian ditambahkan usia tua
pikiran menelan harapan masa muda, selangkah saja
kelabu pilu menerkam sesukanya tanpa belas kasih
lagu-lagu sendu terus terdengar di mana-mana bahkan,
saat tengah bermimpi merayakan pesta kebahagiaan
segala yang sederhana perlahan sirna
kerumitan menempel di udara yang kita hirup
menusuk dinding paru-paru yang menampung kesialan
nasib ini tak lagi terobati bahkan tuhan enggan lagi meliriknya
2021
Sebaris Hampa Kutulis Berulang
meski darah mengucur dari ujung telunjuk
lalu terjatuh di atas kertas putih kusut
kutak ingin istirahat walau sedetik saja
seperti waktu dan doa-doa di bumi
sebaris hampa kutulis berulang
sejak subuh hingga petang
dan malam-malam sendiri milikku
menyatukan seluruh usahaku yang pendar
di luar sana, tak seorang pun menanti
kecuali ambisiku yang membabi buta
melawan segala penghadang, mengira jika
aku adalah pecundang selamanya
sehabis kutulis sebaris atau dua baris
kutemukan diriku sendiri berdiri
membenahi bayang-bayang
yang hendak pudar
sembari membasuh dada
sejak tangis terus pecah
melihat semua di sekitarku
hendak jadi tiada sama sekali
2021
Pada Hari Itu Juga
pada hari itu juga,
gelembung internet menempel di kulit
sesekali meletus lalu terciprat ke mata
kau mencium hangus kabel di mana-mana
keringatmu bicara menunggangi sinyal lemah
dan pengap udara di tempatmu berdiri
baterai ponselmu sebentar lagi padam
dan nyawamu gemar satu rasa dengan itu
pada hari itu juga,
kau menerka siapa yang akan tiba
menyelamatkanmu dari dosa-dosa digital
yang kekal lebih dari apa pun di dunia ini
tapi harapan belum sepenuhnya kau download
dan peranti-peranti kecemasan terpasang
seperti tali yang melilit di leher seseorang
yang gantung diri
bulan kemarin.
pada hari itu juga,
kuota hidup tersisa sekian mb
aku ingin beli sekian giga lagi
2021
- Belajar Menjadi Penyair dari T.S. Eliot - 21 December 2022
- Puisi-Puisi Wawan Kurniawan - 16 August 2022
- Sajak-Sajak Wawan Kurniawan - 7 December 2021