Perahu Kabut; Puisi-Puisi Hanna Fransisca (Jakarta)
Malam Jakarta Air, air, melayang terbang di bawah pohon kersem burung di ranting, basah sayapnya memandang jakarta Jauh […]
Malam Jakarta Air, air, melayang terbang di bawah pohon kersem burung di ranting, basah sayapnya memandang jakarta Jauh […]
Memasak dengan Ramayda di Minggu Pagi yang Hangat Tanpa Mengenal Sesiung Bawang Putih Orang-orang bercengkerama kita penuh ludah. Tanpa acuh […]
Riwayat Perasaan Kelamin dalam Karma Ia sedang mencari perasannya baik baik sebab tak ditemukan dalam pakaian yang dikenakan. Ia kemudian […]
Tahun Lepas desember. bulan tua itu datang lagi di balik ranting dan daun ia intip perjalanan. serasa ada yang […]
Nuh Membuat Bahtera Nuh membuat bahtera membangunnya menjadi sebuah kota : “kita akan tenggelam ke masa depan….” aku memasukinya pemukiman […]
Tuhantu seperangkat Senin tiba-tiba datang, melompat dari almanak di linimasa ini empat akar berpilin tak […]
Chairil dan Seorang Kawan Dulu aku tahan orangnya Ditampar dan jantung disayat parang Tersuruk dan bangkit menantang Ikuti gerak dan […]
Yang Kau Tinggalkan Malam itu Aku bisa membunuhmu lewat denting grimis yang tajam. Kau mati berlahan-lahan dan dunia akan […]