
Menjadi Laut
hujan tak reda seharian
anakku membangun perahu dengan ranjangnya
seluruh boneka diajaknya serta
adiknya yang masih bayi dijadikannya nahkoda
sedangkan dia, lebih memilih sebagai penyelam
menyelamatkan benda-benda yang tertinggal
Ibu, cepatlah naik ke atas perahu
sebelum seluruh rumah berubah menjadi lautan.
2014
Menjadi Ikan
lemparkan kailnya ke laut jauh, Bu
maka seribu bawal, salmon, tongkol, dan hiu
akan menyerbu umpanmu
sebut saja ikan yang kau mau
tak perlu lama menunggu
lemparkan kailnya ke alir sungai, Bu
maka seribu nila, mas, mujair, gurame, dan betutu
akan menyambut umpanmu
sebut saja ikan apa yang kau mau
tak perlu Ibu menunggu
lemparkan kailnya dari atas ranjang, Bu
di lantai ini, aku akan memburu umpanmu
sebab ranjang adalah perahu
dan aku adalah ikanmu
2014
Menjadi Bajak Laut
biarkan aku menjadi bajak laut, Ibu
agar aku bisa menghadang perahu
di setiap penjuru yang kau tuju
melajulah perahu, melajulah, Bu!
aku akan menunggu waktu
menyiapkan pedang dan peluru
menyergapmu
ibu, perahumu sudah terlihat
aku telah menyiapkan siasat
agar kita bisa selalu dekat
2014
Menjadi Kiara
Ibu, adik kecil telah lahir ke dunia
aku ingin dia menjadi Kiara
dan ibu adalah Nala
adalah ibu dari seluruh singa
Biar, biarlah ayah menjadi Simba
dan aku, aku akan menjadi srigala
agar kalian selalu melihatku
dan aku menjadi titik pusatmu
2014
Ikan Koki dan Tiga Anak Ayam Warna-warni
hari minggu adalah seekor ikan koki
dan tiga ekor anak ayam warna-warni
lalu kita berkumpul di depan televisi
menonton film animasi dari gibli
ikan koki dan tiga ayam warna-warni
membuatmu tak ingat hari
senja datang, malam menjelang
matamu masih juga nyalang
Ibu, aku tak ingin tidur, tak ingin!
aku akan tidur jika ikan koki
menutup matanya, dan tiga anak ayam
berhenti memanggil-manggil induknya
2014
- Sajak-Sajak Wida Waridah; Menjadi Laut - 7 November 2017