Puisi Abed Ilyas

 

Episode I

kutempuh jalan mengikuti suara

kata. aku menulis

dalam kejatuhan hari

ruang pertapaanku runtuh

beralih rupa, beralih warna

arkade batu

menjadikanku pejalan buta

menelusuri akar-akar air

aku menaruh api di sini

walau api hanya menyala kata

tak sampai pada tubuhku

aku masih percaya

bahwa api kata membawaku sampai

di ujung alir ini. sebilah cahaya

patah menikam tubuh muara

 

 

Petak Umpet

setelah hompimpa, kututup mata

berhitung sepuluh angka

mencari sembunyi

katakata

kucari dalam kemiringan matahari

geliat angin dan air

tapi tak aku temukan

hanya bayang-bayang

dan alir dingin hari

kupejamkan mata tanpa hompimpa

satu per satu, kata mulai menyala

menjadi pijar puisi

giliran aku yang sembunyi

 

 

Gua Sriti

di sudut-sudut yang ditinggalkan

burung-burung

titik air, titik suara, bergerak-berarak

dalam permainan. kejatuhan air

di ruang batu

musik menarikan anggang-anggang

waktu baik bagi serangga

menanam mimpi-mimpinya

setelah rampung

menyusun sesayap musim

sayap kupu-kupu dialiri gema

kicau pernah ada di sana

 

 

Tawanan Air

sebaris sunyi menyala

dalam hati kanak-kanaknya

membuka tekanan

belantara air. selepas tertawan

sihir kedalaman

ia baca lambang: gurat alir

dan nyala ganggang

di atas air menari-menyanyi

lagu kecil bintang

Abed Ilyas
Latest posts by Abed Ilyas (see all)

Comments

  1. hafidho sulhan Reply

    terimakasi sudah menginspirasi puisi pertama yang saya baca di basa basi 🙂

  2. sinci iis Reply

    bait-bait puisinya sangat menghibur dan menginspirasi

  3. Anni Rahmatillah Reply

    Sajak yang luar biasa dan menginspirasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!