Episode I
kutempuh jalan mengikuti suara
kata. aku menulis
dalam kejatuhan hari
ruang pertapaanku runtuh
beralih rupa, beralih warna
arkade batu
menjadikanku pejalan buta
menelusuri akar-akar air
aku menaruh api di sini
walau api hanya menyala kata
tak sampai pada tubuhku
aku masih percaya
bahwa api kata membawaku sampai
di ujung alir ini. sebilah cahaya
patah menikam tubuh muara
Petak Umpet
setelah hompimpa, kututup mata
berhitung sepuluh angka
mencari sembunyi
katakata
kucari dalam kemiringan matahari
geliat angin dan air
tapi tak aku temukan
hanya bayang-bayang
dan alir dingin hari
kupejamkan mata tanpa hompimpa
satu per satu, kata mulai menyala
menjadi pijar puisi
giliran aku yang sembunyi
Gua Sriti
di sudut-sudut yang ditinggalkan
burung-burung
titik air, titik suara, bergerak-berarak
dalam permainan. kejatuhan air
di ruang batu
musik menarikan anggang-anggang
waktu baik bagi serangga
menanam mimpi-mimpinya
setelah rampung
menyusun sesayap musim
sayap kupu-kupu dialiri gema
kicau pernah ada di sana
Tawanan Air
sebaris sunyi menyala
dalam hati kanak-kanaknya
membuka tekanan
belantara air. selepas tertawan
sihir kedalaman
ia baca lambang: gurat alir
dan nyala ganggang
di atas air menari-menyanyi
lagu kecil bintang
- Puisi Abed Ilyas - 27 February 2024
hafidho sulhan
terimakasi sudah menginspirasi puisi pertama yang saya baca di basa basi 🙂
sinci iis
bait-bait puisinya sangat menghibur dan menginspirasi
Anni Rahmatillah
Sajak yang luar biasa dan menginspirasi.