
Di Hadapan Adam
kau ingin menghapus jejak tuhan dalam kisah purba, tapi jemari para peramu kata dari golongan yahwista membeku tanpa cahaya memancar dari nama itu. setiap kali kaubentangkan surga, mata kecilku selalu lebih dahulu menangkap wajah tanah.
kenangan adalah suara yang menggetarkan ranting dan menggentarkan dadamu sebelum setangkai keyakinan terjulur dari mulut perempuan dan kau membacanya sebagai setitik kemenangan kecil dalam semesta kekalahan yang masih kuhidu aromanya di ladang ini.
atau kau ingin menyisipkan variasi yang lain: misalkan tuhan tak pernah diciptakan dan kita berhak menghapus larangan dari bahasa mana pun, tapi sebagaimana sudah dimaklumkan, kita hanyalah serumpun pelakon malang yang tak berhak menyusun skenario sendiri.
kini kau begitu renta. maka sebelum tanah jadi pangkal semua perjalanan, bentangkan surga itu sekali lagi. barangkali, kelak, mataku yang dewasa lebih sigap membaca peta jalan yang tertutup debu penghakiman di jalan pengasingan itu.
PNC, Maret 2023
Mata
kau mengintai surga
lewat tanganku yang berlubang
lalu keraguan tumbuh dan
kau tak menangkap apa-apa
kecuali karat besi dan serbuk
balok melayang-layang di telaga darah.
kita saling berselidik
tapi mata beliamu tak
menampakkan wajah seorang
yang bangkit dari kubur waktu
hanya bergulung-gulung ombak
sapukan kenangan
bahkan saat kugelar bahasa ini:
suara yang menaklukkan danau
kata yang mengupas kabut mata
titah yang memulangkan
bangkai ke dunia orang hidup
bayangan kau masih seperti itu,
terasing dari jalan
dan kau tak menemukan surga
lewat tanganku yang berlubang.
PNC, April 2023
Memorabilia Altar
reliqui-reliqui di pusaran altar tercipta dari tulang-tulang cemas,
rusuk, dan belikat dipatahkan tangan yang cemburu meski tak tuntas meraba rahasia
nirwana, sebab ia yang dirindukan hanya dijejali hati yang enggan menyulutkan api.
di sini, martir malang meletakkan jejak sebelum disalib dengan kaki dan kepala
terbalik. lalu batu penjuru dan batu karang mengukuhkan kita yang berdiri
tanpa dihunus ketakutan dan perjanjian kembang kempis di mulut pemerintah.
semata jaminan keselamatan bergema di bibir padri: “Dominus vobis cum”–
sabda yang mengalir dari lambung dan bilur-bilur tubuh setelah buah-buah
yang jatuh dari bibir kita telanjangkan kebesaran-Nya.
PNC, 2021
Puisi
adalah tebing di taman
tak terurai kulit ular
PNC, Maret 2023
- Puisi Petrus Nandi - 15 October 2024
Sapto Wardoyo
Puisi-puisi yang dasyat…
Petrus Nandi
Terima kasih, Bapak.🙏
Abduhfikri
Terimakasih pak🙏🏻