
Pengakuan Dosa
aku menebar istirah
dalam kotak mesiu
kiamat sepanjang waktu
malaikat itu rapuh
dalam bibirnya bersemu rabu—
lamar lamar hitam, kautangkap cahayanya
katup daunan, menggigit segala kubu
kalbu, cumbu bayanganmu, mikhaela yang menghadang
dalam gagap dan rentang, burung burung merkuri
pecah anggur menggarit bibirmu, merah divana
menuju lebam
air matamu—tangis sepanjang jalan
ranum ranum pengakuan—
sakristi yang terlambat dini hari
2017
Mutiara-Mutiara Gabriel
dari yang pernah hilang
dan datang kembali
sulur sulur tua
merpati merpati vincentia
dalam panjangnya kemeja—
balutan balutan sepuh, akar malaikat
disapuh basah, dalam dedaun tenggelam
kalam—bersihnya kaca, muara
meluluh lantakkanmu—vicentia
2017
Kepadamu, Langit Senja
; abad
kudatangi perahu, untuk menjemputku
ketika masaku sudah usai
dan peri peri itu menari dalam hutan bersama ibu
bumi, deri yang tergetar berulang kali
dalam lanturan lanturan senja
yang tak cukup cakap, untuk melangunkanmu
ular ular bimbang
dan helai helai tipis panjang langit,
balutan balutan yang mengawang
yang melambai lambaikan bibir, angan,
dan anggukanku
paling seroja—membuncah angin
terik yang mendera, turun sekali lagi
sebagai kungkungan
ia menarikku untuk ke kedalaman
peri peri waktu
perih perih yang tersusun batu, hantu
dalam pasir lamat lamat alamatmu kelam
aku tak tahu mengada, pun senja berulir lesap
sayatan sayatanmu biru menguning hilang
ia yang menjemputku,
peri peri waktu—dalam perahu senja, lama
tatatan tatapan diam yang dalam
yang kan selalu menggenang, mengenaiku
mengenalmu sekali lagi,
berpulang pada langit yang dalam
2017
Setelah Sihir Semuanya Luka
; my mystical friend
setelah sihir semuanya luka
ritme ritme air jalanan, angin bundar
kawruh langit, bunga bunga licin bertebar
matahari matahari ungu
jarak dalam pendam—angan
dalam pagar pagar namamu
sihir semuanya luka
langit menderma
tangan tangan panjang usiamu
dalam batas batas napas
hitungan gerhana
air asap tuhan yang perih
peri langit dalam tetes tetesnya gaib
akan terus memudar
meninggalkan sampan dan laut mati
kemanakah segera berlari?
arah cahayamu sendiri
2017
Rumah di Atas Bukit
; JBS
menyisap rindumu, bukan bayangan berpesiar
pada tangkai tangkai krisan, matahari laut
pelayaran hari hari terkepung, menuju rumahmu
dan dada ini gelap
berujung bukit matamu
pada sepucuk renta, mata yang hendak kuderma
pada penghayatan yang kesekian kali
dan pencarian menggelepar dalam kutuk dan rapuh
menetes alur yang sulit kukenali
2017
- Puisi-Puisi Puput Amiranti - 3 November 2020
- Puisi-Puisi Puput Amiranti; Setelah Sihir Semuanya Luka - 12 September 2017