
Rumah Protes
Tiada lagi yang bisa mengubah keputusan Ayah. Ketidakmampuannya meloloskan diri dari rundungan kenangan-kenangan seburuk kanker seolah tinggal menyisakan dua pilihan […]
Tiada lagi yang bisa mengubah keputusan Ayah. Ketidakmampuannya meloloskan diri dari rundungan kenangan-kenangan seburuk kanker seolah tinggal menyisakan dua pilihan […]
Konon, lelaki pemilik kedai kopi itu adalah anak gelap pak camat. Camat itu tak lain adalah keponakan bupati. Bupati itu […]
Kereta bergerak lambat ke luar stasiun. Sukarsono terpaku di kursi tunggu, dikepung keramaian. Dia memasukkan tangannya ke dalam tas kecil […]
TALI tambang itu kucuci dengan telaten menggunakan sisa sabun batangan—sabun itu sudah menciut dari seukuran telapak tangan menjadi sebesar ibu […]
Siang itu kami meneror sepasang kecoa dengan obat nyamuk semprot aroma bunga merah jambu. Selain senang melihat reaksi kecoa yang […]
Saridan ingat betul saat memutuskan diri mendalami agama. Sudah barang tentu ingatan Saridan tak akan keliru bahwa keputusan tersebut diambil […]
Mama masih saja menangis di samping tokoh kita sementara lelaki yang dia sebut bapak telah lama memunggungi mereka berdua beserta […]
Tom kembali datang. Aku cukup senang karena ternyata ia mematuhi instruksiku kemarin, “Ini baru jam enam. Masih terlalu pagi. Ikan […]