Puisi Dali Daulay

Ode To Chungking Express (1994)

 

Aku ingin mendaratkan puisi ini

di lereng landai punggungmu

seperti tony leung si pilot

yang hilang dalam awan 

mimpi-mimpi

california yang pahit

 

kamu ada di bingkaiku

6 frame per second 

kamera yang mengambang: mengikuti dan menjauhi

untuk merekam bunga-bunga

yang tumbuh dan luntur di baju kuningmu

sebab air mata 

berlarian di lintasan wajahmu 

jatuh dan menyusup

dalam nanas busuk kalengan—

pahit dan asam

 

muram

kota kejahatan 

jalanan berlekuk 

lampu neon

aku bergeming di depan gerai fast food 

makan burger— 

dan mengingatmu dengan cara

yang paling instan. 

 

 

 

Puisi yang Basah kemudian Dijemur 

 

maaf, masih bau bacin. kemarin tak ada matahari. puisimu belum kering, kata ibumu, sambil mendekap puluhan celana dalam. kau hirup dalam-dalam lembapnya—busuk kata-kata, lebih parah dari sepasang kaos kaki yang dipakai seminggu penuh. puisimu belum sempat diperiksa matahari, belum bisa terbit, tapi kau tetap memakainya, menerjang jalan, membiarkan debu menempel tanpa memberi makna lebih dalam. di jendela kereta, kau bayangkan tubuhmu bersampul sketsa danarto, puisimu jadi baju, kau coba membaca hidupmu sendiri, sebuah puisi yang rawan ditolak redaksi—mana masih terjebak di bait kedua, belum ada ide untuk bait ketiga. sial. hidupmu tidak berima. kau khawatir, bisakah dirimu dimengerti dengan sederhana? tak ada yang menjual kamus kecil—alat untuk memahamimu. kau. sukar  diterjemahkan. sukar dicetak ulang. pantulan adalah penjara mosaik—keramik yang tidak lama lagi retak. satu hari adalah satu detik kematian. kau hanya bisa berdoa agar esok matahari tayang tepat di atas kepala, tak mengikutimu ke barat. atau menghilang begitu saja, dan membiarkan langit menangis. kau akan marah bila ia begitu. kau ingin matahari diam di atas rumah, menjemur puisimu, agar tak basah, agar kau tak perlu lagi mendekap bau bacin itu begitu dalam.

 

 

Aku Ingin Mencintaimu dengan Keliru

 

aku ingin mencintaimu

dengan keliru 

tidak didikte oleh film-film drama romantik

yang bikin sirik.

 

aku ingin mencintaimu

dengan keliru

dengan cara terbang

burung perkutut 

di atas rambut

yang membuatku memikirkan

kematian—dan waktu yang terkelupas

kulit demi kulit 

perlahan membentuk wajahmu 

yang kekucing-kucingan itu

 

aku ingin mencintaimu 

dengan keliru

dengan puisi yang tidak

mungkin ditulis oleh

sapardi djoko damono

atau irama musik 

yang digubah

oleh guruh 

 

aku ingin mencintaimu

dengan keliru

lewat puisi cemen

yang mudah hanyut

seperti ini

 

 

 

Puisimu

 

Kau selalu tegak di sana, dalam bentuk sebuah lagu

bolehkah aku menjawabmu sebagai puisi?

kau adalah bahasa dari kesedihanku

ditulis dengan jelek, lekuk natural tanganku

karena kurangkai sambil terburu-buru

ketika diguncang gempa waktu

sebelum segalanya,

secara sederhana,

dengan sedih namun indah

kita, pasti,

menghilang.

Dali Daulay
Latest posts by Dali Daulay (see all)

Comments

  1. Qii Reply

    Sangat seru

  2. Galih Santoso Reply

    WOW gilaaa ini terlalu keren

    • sofia Reply

      puisinya kenyentuh sekali

  3. Rifan Reply

    Gokill

  4. kaito Reply

    sungguh bagus

  5. winn Reply

    kata katanya indah

  6. Julikson Reply

    Kata katanya sangat indah dan menggunakan kan perasaan

  7. Julikson Reply

    Kata katanya sangat indah dan menggunakan perasaan

  8. eve Reply

    sisi lain dr aku mencintaimu karya legendaris, menarik

  9. Widya Reply

    Kata katanya sangat indah dan menyentuh perasaan

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!