Labuhan Jukung
1
Siapa menabuh gending di langit Krui
Pagi mengukir wajahmu dan siang
Memahat parasmu di bulat matahari
Sedang awan, sepanjang hari menjelma
Siger yang kau kenakan di atas panggung
Samudera ini. Anginlah liukan tubuhmu
Gemerincing kakimu di pucuk-pucuk ombak
Mengasuh jukung para nelayan. Sulur senja
Adalah tanganmu yang terjulur ke lubuk laut
Merengkuh leluhur dari lipatan gelombang
Dari peluk tuhuk. Lantas kau pasang, kau pasang
Di atas cakrawala yang merah jingga ungu
Siapa menabuh gending, siapa terus menari
Menyambut geliat bulan di Labuhan Kalbu
2
Pagi kini sapi yang beriringan di pesisir
Memamah lidah ombak. Langkah mereka
Gemerincing membangunkan pasir, lokan,
Dan karang. Dari sini mereka memandang
Bayang Pulau Pisang, seperti kau memandang
Kenangan. Pagi adalah sapi, melangkah tenang
Berjalan di atas gelombang. Riang melompati
Jukung demi jukung, menyebrang ke Sana
Layaknya kisah orang suci menuju Kekasih
Krui, 2020
Bukit Selalaw
Di sini, kutemukan diriku menjelma kuil
Dan hatiku adalah lonceng mungil
Yang terus saja memanggilmu
Tubuhku perlahan celah terbelah
Sebelah terhampar putih pesisir ke selatan
Sebelah lagi berhamburan hitam ke utara
Sedang kau biru, Krui, semakin biru
Krui, 2020
Ambulioh
Di Ambulioh, kujumpai kau begitu jelita
Berjalan anggun di tangga Lamban Balak
Rambutmu tergerai jatuh dari lepau
Seperti pelangi dan anak-anak berlarian
Memanjat tiap helai yang harumnya
Menggetarkan kembang mangga di udara
Kutunggu kau di panggagh, bibirmu berbisik
Pada angin yang datang dari laut. Namun
Kupahami sebagai undangan untuk seluruh
Kerinduan. Punggungmu lenyap di pintu
Lamban Tuha berlimpah tuah, kubayangkan
Kau membuka peti, bersolek di atas dipan kecil
Dalam kelambu. Menunggu siapa, Dahyang?
Ada payung terkembang, macan kumbang
Menggeliat di tiangnya yang keramat. Aku
Memasuki lamban, mendaki panggagh
Menuju dipan, menujumu. Seakan-akan
Menuju Sunan Ambu dalam kalbuku
Krui, 2020
Dahyang Ruh Maya
Dahyang, di atas ilalang kau gemar melayang
Hendak tualang cukup kain sekabung, setengah
Kau duduki jadi perahu, setengah kau bentang
Menjelma layar, lalu kau mengalun di atas laut
Di atas Matu. Tapi hendak ke mana, Dahyang,
Tualang ataukah pulang ke hilang
Muasal semua muyang
Krui, 2020
- Puisi Toni Lesmana - 23 January 2024
- Puisi-Puisi Toni Lesmana: Perayaan Kesendirian - 8 June 2021
- Hikayat Sakit Kepala - 12 March 2021