Sudah Lama Kata Itu Tak Terucap
: slank
Sudah lama ular merambat menjadi akar.
Ia tak mampu lagi membisikkan busuk dusta.
Pada tangkai buah khuldi.
Pada patahan tulang sulbi.
Sudah lama ia merampas lidah kita.
Sejak tangis pertama. Kita mulai tenggelam dalam lautan kata-kata.
Semakin jauh. Meninggalkan kayuh dan deru ombak bahtera Nuh.
Sudah lama kalimat itu tak terucap.
Meski sepatah kata.
Hanya ingatan yang ada di kepala.
Kapal kenangan kita.
Mengapa Aku Ingin ke Yogya
:kla
Ibu kota hujan gas air mata
Langit mendung abu-abu mesiu
Desah napas penembak jitu
Dada yang gugup menahan laju peluru
Itu sebabnya aku
Ingin sejenak hilang
Ditelan deru kotamu.
Akan ada sebuah sudut di dunia
Tak ada baliho dan iklan politik.
Dipancang di mana-mana. Mengancam pelancong dan pedagang kaki lima.
Bahkan di tubuh kita
Hanya ada kain batik
Dan tulisan kata-kata yang baik.
Itu sebabnya
Izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi.
Merasa sendiri. Merasa piatu.
Menunggu musim semu di Stasiun Tugu.
Ada yang menuhankan waktu. Tak mampu menahan rindu.
Ternyata sampai hari ini
Aku terlalu mudah tersakiti
Bila hati mulai sepi
Tanpa terobati.
Sebelum Januari
: GF
bahwa
ratusan ayat
suratan hayat
telah dituluskan amal
telah dituliskan lama
jauh hari
bahkan
sebelum Januari
Senja Saat Itu
Mercusuarku tak berhenti pada jam dua dini hari.
Di tangannya benih-benih mutiara.
Laut dan langit menyambut musim panen kejora.
Matahari masih betah membuta.
Menyelimutkan tubuhnya di balik batu bata.
Ada yang takut ia temui.
Bayangan tubuhnya sendiri.
Malam membuka pintu.
Matahari pulang karena rindu.
Senja saat itu.
Tuhan menciptakan waktu
sepasang kekasih bertemu
Rahasia di Balik Topi
:Juru Baca
Seorang penyair menyembunyikan kata-kata
yang mulai rontok di kepalanya.
Musim menyeleksi jambul diksi.
Seorang penyair menyamarkan kata
yang mulai memutih
di balik topi pandora yang tak selalu hitam.
Waktu lebih dahulu
menyemir rambutnya dengan warna
yang lebih tua dari usia.
Seorang penyair sibuk berbicara
di depan kamera. Karena dunianya kini
adalah ruang sesempit kamar mandi.
Ia bisa bercerita apa saja. Tentang dirinya
dan sejumlah kata yang tak lagi ingin jadi rahasia.
- Sajak-Sajak Khalish Abniswarin - 13 April 2021
Sweetie
Keren! Suka banget
tyo
pertama baca puisi2 om khalis di majalah mata puisi langsung search tryta ada di basa basi. sungguh saya sangat suka puisinya
Siti Zaroh H
Sangat mengispirasi..
Saya suka puisi dan ingin menjadi pwnilis puisi
Warni_Arimbi
Tidak semua bisa menuangkan pesan semesta alam dalam buah pena seperti Bapak.
Salut dua jempol buat Pak Kabid. Menginspirasi jami untuk berani memulai menulis.
Warni_Arimbi
Tidak semua bisa menuangkan pesan semesta alam dalam buah pena seperti Bapak.
Salut dua jempol buat Pak Kabid. Menginspirasi kami untuk berani memulai menulis.
A. Muhta
luar biasa, ketika saya baca judul Rahasia Dibalik Kopi.