Positif dan Negatif Menjadi Seorang Editor Film

Positif dan Negatif Menjadi Seorang Editor Film
Editor Film. Sumber gambar: freemake.com

Pada awal tahun 2014, saya melihat ada beberapa UKM yang ditawarkan oleh pihak kampus dengan gaya promosi dan media yang berbeda-beda. UKM teater mempromosikan kegiatan dengan berbagai akting keren. UKM movie mempromosikan kegiatan dengan menayangkan beberapa film hasil karya mereka. Saya pun merasa tertarik dan melakukan pendaftaran. Setelah beberapa tahun saya mengikuti UKM movie dan memilih bidang editing, saya disebut sebagai editor. Dan berikut ini beberapa hal yang positif dan negatif seorang editor film.

POSITIF

  1. Selalu Ada Cara untuk Modus ke Sutradara (Director)

Ketika kalian menjadi seorang editor film atau video, kalian akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan director. Mengapa? Karena, editing adalah proses post-production, proses akhir pembuatan film atau video. Oleh karena itu, dua orang yang tersisa untuk terus berjuang hingga proses tersebut selesai dengan sempurna adalah seorang director dan editor. Seorang editor, karena memang dia baru mulai bekerja ketika kru lain telah selesai bekerja. Seorang director, karena dia satu-satunya orang yang mengerti sepenuhnya seperti apa film atau video tersebut akan dibuat dan diselesaikan, secara audio maupun secara visual. Di sinilah kalian bisa melakukan dua aktivitas berharga sekaligus. Satu, melakukan pekerjaan sebagai editor atau director. Dua, kalian bisa mencari dan menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang seseorang yang sedang kalian PDKT melalui pekerjaan proyek film atau video ini. Semoga berhasil ya, Guys!

  1. Bisa Mengetahui Banyak Aib Orang

Ketika kalian menjadi seorang editor, kalian sering memencet tombol play and pause untuk memulai kembali dan memperbaiki kembali video atau film yang sedang kalian edit. Hal yang paling menyenangkan dan menghibur bagi seorang editor ketika sedang merasa stres atau lelah, mereka dapat termotivasi kembali ketika secara tidak sengaja memberhentikan atau mem-p­ause tepat ketika salah satu aktor atau aktris memperlihatkan muka jelek. So, berhati-hatilah dengan editor kalian.

  1. Anak SOK Kaya

Ketika menjadi seorang editor film ataupun video, kalian melakukan proses editing dalam ruangan khusus editing atau setidaknya dengan komputer atau laptop khusus. Biasanya editor film memiliki komputer atau laptop pribadi lebih dari satu, walaupun sebenarnya bukan milik mereka sepenuhnya.

NEGATIF

  1. Anak Malam

Ketika menjadi seorang editor film atau video tertentu, jangan pernah sekali-kali bermimpi bahwa kalian bisa tidur dengan tepat waktu, dengan nyenyak, dan dengan tenang. Kenapa? Karena ketenangan kalian tidur, kenyenyakan (ga enak amat ya bahasanya) kalian tidur, dan ketepatan waktu kalian tidur, itu semua akan dihancurkan oleh deadline dan director, hingga kalian benar-benar berhenti menjadi seorang editor atau dunia ini kiamat atau kalian yang mengakhiri hidup kalian sendiri *loh.

  1. Stres karena Shot Nggak Ada yang Layak Edit

Ketika menjadi editor, kalian PASTI pernah menemukan satu atau dua orang director (terutama newbie) yang pada saat pengambilan gambar, semua shot-nya tidak ada yang bener dan tidak ada yang bisa diedit. Misal, kameranya nggak fokus, shot goyang-goyang berasa kayak lagi nonton konser dangdut, shot terlalu gelap berasa kayak belum bayar listrik, dan hal-hal lain yang selalu bikin editor emosi dan berantem sama director.

  1. Serahkan Saja SEMUANYA ke Editor

PALA LO!!! Dikira editornya tukang sulap, dikira editor itu bisa membuat segala sesuatu impossible menjadi possible. Kalopun bisa, dijamin tidak akan ada satu orang pun di muka alam semesta ini yang mau lagi jadi editor. Tolong hargain editor kalian, editor juga manusia, mereka bisa lelah dan membuat kesalahan, kalo sampe ada sesuatu yang salah atau error, mungkin tidak selalu karena proses editing-nya. So, Guys, tolong saling respect, ya.

Junar
Latest posts by Junar (see all)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!