Bulir-Bulir Padi
Puisi Y. Thendra BP
dari pondok sawah, dia menghalau burung
dan kemudian melihat bulir-bulir padi bergoyang.
bisa jadi—aku tidak banyak tahu—
dia menghalau burung antara bulir-bulir padi bergoyang.
Batu Caves, Naik Turun
Puisi Y. Thendra BP
malam turun
aku naik
tangga
menuju goa
bukit kapur
dewa paras muda
merak dan tombak
keringat nadu
jatuh
melingkari api suci
empat kali
malam naik
aku turun
tangga
parking area
dewa paras muda
merak dan tombak
pelancong tertawa
foto bersama
Selangor, 2013
Perca Kota
Puisi Y. Thendra BP
malam november, angin berbau hujan,
cahaya lampu jalan dingin
tapi sepatuku menyimpan bau matahari.
di tanganku, puisi adalah retak garis nasib,
kulit belajar keriput,
alur darah patut jantung.
di kotamu:
googlemap belum mampu melacak rindu.
aroma kawa dan kata-kata,
buku puisi, korek api yang rusak,
obrolan tan malaka dalam diskon 75%
cinta telah disimpan di world bank.
kita kehilangan lagi, senja perlintasan awan
di atas bukit ngalau. kehilangan lagi
meski lampu jalan jauh lebih terang dari sepuluh tahun yang lalu.
tapi aku, aku telah memesan sayap dari kardus mie sedap,
terbang melewati kabel listrik,
dan turun kembali ke tanah rawamu yang semakin lapar.
Payakumbuh, 2018
Kepada A
Puisi Y. Thendra BP
lihatlah hujan itu
kadang suaranya begitu dalam
bagai sepasang tangan bergenggaman
untuk melepaskan
lihatlah hari yang basah
cahaya yang redup
dan sebuah mantel menyimpan bau langit
berlubang
Desember, Jogja
Puisi Y. Thendra BP
buku, gagasan asing,
berbagi marah dan senyum,
dan panggilan seluler.
malam dimulai seakan tak ingin berakhir.
hening sesaat
lalu berisik lampu pada mata dan jalan
dan manfaat baru
hotel, coffee shop, barber shop.
di bawah angin naik dingin
kali code masih mengalir, mengalir pelan
seperti langkah abdi dalem sepuh,
alunan gending gaib
melewati tidur berjalan sejarah.
pelancong hanya tertawa,
bakpia dan foto bersama
kebahagiaan batin medsos mereka.
barangkali matahari esok masih mengarahkan pandangannya
pada kuku tangan,
memberi rasa hangat pasir selatan.
barangkali matahari esok masih membuka mata yang lelah.
2017
Dalam Demam
Puisi Y. Thendra BP
angin perbukitan berloncatan masuk
lewat jendela separuh terbuka
seperti kanak-kanak
takut pada keras kata-kata
- Puisi-PuisiY. Thendra BP - 16 November 2021
- Puisi-Puisi Y. Thendra BP: Kepada A - 9 April 2019