Mimpi yang Pamit
untuk A.N
Jika tiba-tiba kau terbangun di suatu gelap pekat
Pastilah itu mimpi kita yang berpamitan
Ia berjingkat intip dari balik bilik waktu
“Kelambu bercorak rencana-rencana ini telah menjadi asing,” ucapnya
Ia menghatur maaf karena tak lagi meniduri
Sebagai mimpi ia tak lagi mewangi
“Seharusnya aku melayang-layang di kepala
dan melangkah-langkah dalam angan”
Tetapi kau tahu bahwa seharusnya tidak pernah ada seharusnya
Sebelumnya, ia juga berpamitan pada angka-angka dalam almanak
“Tinta-tinta itu sudah menjadi banal, aku hampir tidak mengenalinya lagi”
Dan mereka melepasnya tersedu-sedu,
“Lalu harus kami apakan lembar yang sudah tercoret-coret ini?”
Sekali lagi kau tahu, bahwa tidak ada seharusnya yang seharusnya
Ia menciumku dan pergi
Angin beku tidak memberatkan terbangnya
“Malam ini mungkin aku akan tidur di tepi taman saja”
Jakarta, 2024
Kepada Selamat Ulang Tahun
Salam,
kepada selamat ulang tahun
yang kabur dari kalender tahun ini
juga mungkin tahun-tahun berikutnya
bahkan sebelum ia dicetak
Tanggal pada bulan itu akan semakin pudar
dan tidak ada yang menyadarinya
hanya kita
Sampai akhirnya tanggal itu benar-benar kosong
menyisakan kotak putih biasa
tanpa hari kerja dan hari libur
Lantas, akan kau beri nama apa hari itu?
Untuk selamat ulang tahun yang hilang
yang pergi bersama
asap tipis dan temaram lilin
bahkan sebelum ia ditiup
Biarkan hari itu menjadi jeda
tanpa kue, lilin, dan doa yang biasa
Jakarta, 2023
Malam Telah Dicuri
Malam telah dicuri dari tempat tidurku
Kudengar ia berkelana di gurun-gurun tandus
Terjaga tanpa tiang-tiang awan
Memeras kesepian dan meminum air matanya sendiri
yang sisanya ia tampung dalam sebuah lema
Berbuih menjadi frasa
lalu luber dan tumpah
kepada sungai, kepada bahasa
yang mengisyaratkannya pulang
kepada pagi, kepada bunga di tepi taman
Jakarta, 2024
Untuk Bunga di Ereveld
Hari-hari terlalu panjang dan dingin
untuk hanya duduk menunggu layu
Maka aku memilih mewangi
di tepi taman itu
Aku memilih menjadi semerbak
dan sarat dengan kata
Supaya nanti,
ketika kering tubuhku
kau tahu bahwa aku pernah begitu
Jakarta, 2024
- Puisi Rut Maria Sahuburua - 16 July 2024
Hotma D.L. Tobing
Senang sekali bacanya
Day
Indah , luka nya terasa . Terimakasih sudah membiarkan kami merasakan juga