
Melihat Lempengan Patah
ia berjalan ke batas halaman
buakar tatap keluarganya membawa
ransel ke arah pelabuhan
orang ramai memberkati, menitip ajimat
di antara saku baju dan celana
bergegaslah berangkat sebelum keluarga
melengkung seperti jamur
buakar mendengar derap langkah
seperti bunyi genteng jatuh dari rumah
buakar kaget, bunyi itu hanya derap kaki
tetangga mengejar anaknya
lantas buakar merasakan ada lempengan patah.
hanya saja itu perasaan belaka
2019
Hidup seperti Gelembung Sabun
angin menumpuk di belakang rumah
tapi buakar meringkuk di bawah bunut
ingatan itu seperti udara
begitu kata pepatah yang kerap diwicara
pepatah lahir dari bahasa yang latah
buakar merasa nyaman
padahal ia ditinggal hilang ke seberang
ingatan seperti gelembung sabun, katanya
meledak di udara dan tiada
buakar mendengar bunyi malam
seperti kedatangan. terus berulang.
terus berulang. tapi tak ada
angin masih menumpuk di belakang rumah
sedang buakar memutar musik di kamar
2019
Buakar Melawan Bapak
bapak menangis dalam kamar
buakar tak kuasa menyebut nama bapaknya
sebab bapak lebur dalam dirinya
bapak adalah semut di luar gelas kaca
tapi buakar melihatnya merangkak di dalam
bapak adalah semut yang lahir
jauh di kedalaman rumbai bumi
dan buakar merasa dirinya hanya di permukaan
bapak menangis dalam kamar
buakar membawakan jubah timur tengah
serta sebentang benang putih tanpa jahitan
bapak diam dan buakar tenang
2019
Meroboh Tiang Depan Rumah
tiang panjang, tiang gantungan
tali membentang di keduanya
buakar melihatnya seperti tiang bendera
di ujungnya menggantung mata ibunya
hanya saja buakar merasa jauh, sungguh jauh
sejauh aroma hujan pertama
buakar menghidu bau tanah
seperti aroma koper dari timur tengah
dengan kurma dan anggur kecil
buakar masih melihat tiang menjulang
mengingat kedua mata di seberang
ia tak bisa apa-apa
sebab dirinya diingatkan dan memperingatkan
buakar bangkit dan memotong batang ingatan
yang menjulang sebagai tiang
di depan rumahnya
2019
Buakar Membangun Jembatan
antar tali saling mengait
buakar memberi simpul erat agar tak terpisah
seperti ikrar gunung kepada tanah
ada rumah yang tak kunjung jadi
berjejer di antara kedua sisi jembatan
buakar melongo seperti ada yang ia tinggalkan
tapi tidak, buakar mengingat sesuatu
yang lama lepas dari simpul tangannya
sejenak buakar tercenung
tapi tak ada waktu bagi buakar berlama-lama
melawan lempengan ingatan
yang belum dewasa
bukar melanjutkan pekerjaannya
ia angkut baja dan celupkan
dalam minyak tanah
buakar kaget ternyata tangannya menyala pula
2019
- Sajak-Sajak Mohamad Baihaqi Alkawy; Melihat Lempengan Patah - 16 July 2019