AFTER SEXTING
setelah bulu-bulu tegang kembali tenang,
senyum jalang
mengambang
di sudut bibir yang
tadi berulang-ulang
menyeru nama Tuhan
lantas, setelah puas terlepas,
segera
kau menghilang
bagai ninja!
ninja ninjutsu
/ hantu
aku?
menjelma filsuf, antropolog
psikolog, sexolog,
yang bermonolog:
“O, penyatuan gairah, object of appetite, kelindan akal & emosi;
O, anatomi, O, kromosom X & Y. O, konsepsi;
A, hasrat purba, cinta, fantasi, dan ambivalensi,
membelit ambang sadar dan bawah sadar; membawa
puncak testosteron pada pria, estrogen pada wanita,
oksitosin dilepas! bebas! merdeka!
O, A, kebutuhan yang mestinya mudah kubaca!”
… after sexting,
kau ninja ninjutsu
/ hantu
aku? mati kutu!
Brussel, September 2022
MOSAIC OF LOVE
fragmen-fragmen kecil
aku kamu
kekasih lahir dari
lapar haus
kegelapan kedalaman
potongan-potongan masa
kita
luka airmata tawa
terangkai terlepas
masa lalu kini nanti
penantian panjang kepuasan
tersimpan
pudar
terlupakan
abstrak samar tajam kuat
terekat
hidup hanya
rentetan peristiwa
merangkai
mosaik cinta!
Brussel, September 2022
MALAM KETIKA BIBIRMU TERSESAT DI LEHERKU
pada malam ketika bibirmu
tersesat di leherku:
kusaksikan cakrawala
begitu lapang; benderang warna
bagai kilat cahaya
dengan embusan napas
sederas angin panas gurun Sahara
kurasakan lidahmu bertualang
susuri setiap inci leher mengejang;
malam yang bisu
satu-satunya suara terdengar hanya
lenguhku lenguhmu
deru pacu napas kita
pada malam ketika bibirmu
tersesat di leherku:
kuhirup aroma tubuhmu
atau aroma tubuh kita? aku tak tahu
sebab kita lebur jadi satu.
Brussel, Oktober 2022
KEMARAU DI PANGKAL PAHA
basah musiman
ah, kedekatan
emosional
spiritual
basah musiman
oleh rayuan
cumbuan
jilatan
tapi ih, mendadak kemarau
dan geram menjangkau.
eh, mana lagi semilir rayuan
love notification, perhatian
di Insta dan WA
eh, mana lagi gerimis melodi,
sajak-sajak ritmis berisi simfoni
masa depan kita
uh, kemarau, kemarau!
panas
retak
risau
uh, kemarau, kemarau!
sebal, sembab di dada
mengering di pangkal paha.
Brussel, Oktober 2022
BOSAN
aku bosan dengan
keperempuananku:
keanggunan, kelembutan
keibuan, kesopanan
baik itu; tapi aku bosan
dan denganmu
aku ingin jadi kemeja,
piano, sabun, sofa
anjing, pepaya
barang apa saja!
maka demi kebosananku
kutuk aku, hukum aku
jadikan aku:
barang atau boneka
barangmu
bonekamu.
Brussel, Oktober 2022
CIUMAN JAHANAM
tiada yang lebih jahanam, kecuali
ciumanmu
panas neraka menyulut mulut
lidah telanjang menari dalam api
gairah!
tiada yang lebih sialan dari
nyokap babemu
pasung inginku yang akut
sembunyikan keras dalam sunyi
yang parah!
tapi, di antara yang jahanam dan sialan, tiada
yang lebih sompret dari
menunggu
sabtu malam minggu untuk
kunjungi lagi bibir surgawi itu
lalu diam-diam menanti
masa-masa lengah!
kala senja hanya menyisa kau dan aku
maka akan kuberi padamu luka
yang besar dan dalam
sebagai uang muka
rindu
seganas serigala!
Brussel, Juni 2022
- Sajak-Sajak Naning Scheid - 25 October 2022
- Puisi-Puisi Naning Scheid - 31 December 2019
menalarasati
salam kenal mba Naning….
Naning
Hai hai salam kenal
Daridiksi
Kalimat-kalimat dalam puisimu mendidihkan cuaca Mbak Naning…. ❤️❤️❤️
Galih Agus Santoso
Luar biasa, setiap judul membuat saya mabuk dan merasa happy
Naning
Hahaha ahayyy