Puisi Dody Kristianto

 

Depo

 

Kemari ke sini. Dan masuk lebih dalam,

sedalam kemungkinan-kemungkinan. Ada

pelbagai perihal yang siap kamu raih, yang

mudah sekali kamu rengkuh. Mungkin

 

segala-galanya. Tapi yang segala itu malah

mungkin tak tersentuh. Tak terengkuh. Sebab

kami bakal lipat gandakan kehilangan demi

kehilangan: pada dirimu.

 

Segeralah masuk. Dan bersiap dengan saksama.

Cergaslah menampilkan kemahiran memainkan

putaran. Putaran tak menentu. Yang tak sempat

dirawi dalam satu rumus kesempatan. Kami pun

 

pasti lebih gigih menyigi tatapanmu. Sebab telah

kami miliki kakek kebaikan yang terlatih mengulik

tata cara menyimpangi kelihaianmu. Kakek bijaksana

yang mengajakmu menyusuri dunia keberuntungan

 

ini. Sekaligus melucuti semua yang masih ada padamu.

Dan kami katakan, ini pertaruhan yang muskil kamu

menangkan. Sebab lebih kami simpan siasat brilian

menguras yang bersarang di dompetmu. Lagian,

 

kami mahir pula memindahnya ke tempat yang jauh.

Dan pastikan kamu dalam mode bersiap. Persiapan

berpisah dengan seluruh yang bakal hilang

satu per satu.

 

(2024)

 

 

Zuma

 

Ternyata hidup bergantung pada katak yang

menjaga liang. Liang tempat doa-doa kita diperam.

Sekaligus tempat segala kelemahan kita ditampakkan,

dipaparkan. Dan ia, sang katak, selalu lebih perkasa

 

dari kita. Yang menyerahkan kegabutan pada keriangan

menembak bola. Dan menerka warna yang bakal terarah

dari mulut sang katak. Kita percaya, kesuntukan menunggu

kereta selanjutnya datang ternyata lebih lena, kala sasaran

 

terbidik sempurna, terbidas oleh hunjam seketika. Kita putar

kembali sang katak ke segala arah. Hingga kita lupa mana

arah utara yang dimuliakan lagi menuntun kelinglungan kita.

Kita lupa, bahwa hidup tak lebih dari kereta yang berlalu dari

 

stasiun ke stasiun. Atau tatapan yang masih tertawan,

di antara status demi status. Hingga tiba tembakan terakhir.

Dan kita masih menerka warna bola yang bakal dilempar.

Serta kereta yang berlalu sekian detik dari terakhir pintu ditutup.

 

(2024)

 

 

Whiteout Survival

 

Kami berada di tanah putih,

bumi putih, segala yang memutih.

Maka, hamparkan juga pohon-pohon

putih, daging-daging buruan putih,

 

semua kehidupan putih. Dan kami

baringkan tubuh kami yang putih.

Pada dunia putih yang tergesa-gesa

ini. Yang harus kami mainkan ketika

 

kami menunggu pertempuran lain akan

dipanggungkan di layar serba sentuh ini.

Dan jangan biarkan kami tergoda

memasuki gelanggang putih ini. Jangan

 

izinkan jemari ini memotong pohon,

menyalakan api, serta berburu beruang

pada dunia putih ini. Putih semata ini.

 

(2024)

 

 

Sinde

 

Boleh saja kamu menyelinap di sela hari,

di kegembiraan kami, serta mengagetkan

pelangi serta taman-taman yang terbentuk

di lubuk hati kami yang sarat cinta. Tapi,

 

tak semudah itu kamu mengambil keriaan ini

sebab kami telah siapkan siasat menyelinap

agar peringatanmu tak terpatri di layar libur kami.

Serta tak terpapar di jadwal tidur akhir pekan kami.

 

Selamat tinggal. Kutinggalkan kamu di Jumat ini.

Sampai jumpa kala awal pekan.

 

(2024)

Dody Kristianto
Latest posts by Dody Kristianto (see all)

Comments

  1. Dumed Reply

    😂😂😂

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!