Puisi-Puisi Agus Manaji

 

Kelas Pagi Fisika Listrik

                   Siswa-siswi Kelas X Broadcasting dan Perfilman

Pagi itu, kita ikuti alir muatan, menyeimbangkan jurang tebing tegangan

listrik. Keluar dari buku catatan; hidup tak melulu harapan dan kenangan.

Mimpi-mimpi kalian akan menemu cahaya, baterai, kabel dan lampu,

lalu mengaji angka, dan bersiasat melangkah sepanjang jalan berdebu.

Yang terukur pada multimeter, yang bertaut dengan rumus formula,

taklain bayangan kenyataan. Sambutlah angka-angka itu, dan tulis nama

kalian dengan warna paling terang. Mungkin, tak akan ada lagi misteri

selama kita sekubu dengan ilmu, kecuali denyar saat sujud, di lubuk nurani.

Terima kasih untuk suara-suara riuh memecah sunyi. Biarkan papan tulis,

meja, dan jendela-jendela besar itu mencatat kehadiran kita.

2022

 

 

Kelas Fisika Mobil Gravicar

                   Siswa-siswi Kelas X Teknik Jaringan Komputer

Gerak menampak derak energi, namun sejumlah kediaman memilih

menyimpannya. Mangga-mangga di tangkai pohon bersitahan

lalui musim penghujan, dan menunggu. Menunggu! Tapi,

kita tak menunggu, di sini, kita rancang mobil-mobilan sederhana,

menentukan letak poros juga roda. Menjawab tanya tanpa dusta.

Rampung menempel dan memasang, beban pun meluncur jatuh,

dan lihat, tali memutar poros, menggelinding roda! Kita tertawa!

Kejatuhan berubah gerak! Tawa berarak! Kita genggam hari dan terik cuaca,

juga dompet di saku, memeluk segala yang kita miliki saat ini.

Kita pun insyaf, membiarkan sejumlah beban jatuh

dan menyaksikan perjalanan yang sungguh tak jauh. Seperti itu pula

hidup kita tak akan utuh, fragmen-fragmen tak melulu percepatan.

Kadang melambat, berhenti, bahkan mati. Tapi kita harus mampu menduga

lewat suara, mengumpulkan angka-angka, mendepa jarak dan waktu.

Berkawanlah dengan semua, sebelum hari tiada berkawan lagi

dan jangan berhenti mengaji ayat suci. Itulah kawan sejati

sebab kita tak akan sanggup mengingkari gaya gravitasi.

2022.

Mobil gravicar merupakan sebentuk model mobil-mobilan sederhana yang bekerja dengan prinsip perubahan energi potensial gravitasi menjadi energi kinetic. Model mobil gravicar ini yang kerap digunakan dalam pembelajaran fisika untuk menampakkan fenomena gerak percepatan, energi potensial gravitasi dan energi kinetic.

 

 

Nota Gravitasi Buat Festy

Saban benda bermassa mengalami saling tarik

dengan benda bermassa lain, begitu Newton merumuskan

kesepian manusia, meruyak hari-hari muram udara abad tujuh belas.

Hari ini, aku tak mengenal Newton, tapi tak kuasa mengingkari

tarikan 750 N ke inti bumi. Tapi aku mengenalmu, telah kutandai

urai rambutmu sebelum hari-hari bervirus ini.

Di luar benda-benda bermassa, bercahaya tak bercahaya,

kita tahu keseimbangan teramat goyah. Tapi kau nuansa,

nyaris asing, tak kukenali. Tak ada apa pun bisa kusembunyikan

dari sorot kamera itu. Setimbang gaya di antara kita

seperti harmoni senar-senar gitar, menggetarkan hari-hari

nanar, seperti kendang yang kautabuh untuk menjengkal

jurang antara ilmu dan hati. Meski di luar semua perhitungan

dan tawar menawar, tiada kekal; sampah plastik berserak,

deret angka kecemasan dan energi gaib mengusik tidur

bagai hantu berita gaduh kematian, harga dan tagihan.

Hidup, tiada dalih, dengan atau tanpa pengingkaran

tarikan gravitasi tentu tak membuat kita menderita.

Terima kasih telah merekam

kesunyianku. Kita telah beririsan

dalam senyuman.

2022.

 

 

Hidup Beringsut Seperti Porifera

                                      Iwan Fals

Pergilah membelah langit punguti bintang

aku tak sanggup memanjat tangga langit

aku tak hafal peta bintang. Tapi, seperti katamu,

seperti karang, aku akan tenang menjelang gelombang,

tumbuh diam-diam menyapa langit, memastikan

matahari menyinar bumi, juga hati. Seperti karang

membiarkan garam memupuk rasuk pori-pori, tenang

kusalin parut luka sembari mengikuti nyanyimu

: bergerak dari nada-nada minor, berkelit

menolak jenuh, mendaki, meyakinkan diri.

Kita memang kelak rembang, berpeluk tanah

tapi sekadar pulang ke rumah. Dan rasi-rasi bintang

akan terus beredar menandai musim dan arah

untuk denyut darah yang gelisah

sepanjang nadi melacak jejak

meraba ufuk. Pergilah membelah langit punguti bintang;

masuki ruang menjenguk lurung waktu. Batas langit

entah di mana. Seruas langit pagi langit senja: langitmu

langitku. Halaman-halaman kumuh. Wajah juga tubuh.

Lebuh-lebuh riuh. Tubuh-tubuh kita patuh pada tarikan gravitasi

ke arah rahim bumi. Batas mimpi cuma rindu.

Ruh mengapung: murung. Hidup beringsut seperti porifera

menjelang gelombang

sembari terus tumbuh diam-diam

menuju kediaman. Menarik napas dalam-dalam

agar setenang karang mencari titik seimbang.

Mei 2022

Puisi ini terinspirasi Lagu Satu Iwan Fals dalam album Hijau (1992)

 

 

KELOKAN SUNGAI

Di kelokan itu

arus mencumbu 

palung sepi.

Batu-batu pun sejarah 

diukir rindu

sejak hulu. 

Di kelokan itu

semua larut 

musim

juga jejak-jejak

luka dan nama

yang luput tersebut.

Satu dua manusia

menjenguk kelokan itu

berenang 

dan menampak wajah 

pada muka air, pilu

mendamba surga 

bersungai susu.

2022

Agus Manaji
Latest posts by Agus Manaji (see all)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!