Kelas Pagi Fisika Listrik
Siswa-siswi Kelas X Broadcasting dan Perfilman
Pagi itu, kita ikuti alir muatan, menyeimbangkan jurang tebing tegangan
listrik. Keluar dari buku catatan; hidup tak melulu harapan dan kenangan.
Mimpi-mimpi kalian akan menemu cahaya, baterai, kabel dan lampu,
lalu mengaji angka, dan bersiasat melangkah sepanjang jalan berdebu.
Yang terukur pada multimeter, yang bertaut dengan rumus formula,
taklain bayangan kenyataan. Sambutlah angka-angka itu, dan tulis nama
kalian dengan warna paling terang. Mungkin, tak akan ada lagi misteri
selama kita sekubu dengan ilmu, kecuali denyar saat sujud, di lubuk nurani.
Terima kasih untuk suara-suara riuh memecah sunyi. Biarkan papan tulis,
meja, dan jendela-jendela besar itu mencatat kehadiran kita.
2022
Kelas Fisika Mobil Gravicar
Siswa-siswi Kelas X Teknik Jaringan Komputer
Gerak menampak derak energi, namun sejumlah kediaman memilih
menyimpannya. Mangga-mangga di tangkai pohon bersitahan
lalui musim penghujan, dan menunggu. Menunggu! Tapi,
kita tak menunggu, di sini, kita rancang mobil-mobilan sederhana,
menentukan letak poros juga roda. Menjawab tanya tanpa dusta.
Rampung menempel dan memasang, beban pun meluncur jatuh,
dan lihat, tali memutar poros, menggelinding roda! Kita tertawa!
Kejatuhan berubah gerak! Tawa berarak! Kita genggam hari dan terik cuaca,
juga dompet di saku, memeluk segala yang kita miliki saat ini.
Kita pun insyaf, membiarkan sejumlah beban jatuh
dan menyaksikan perjalanan yang sungguh tak jauh. Seperti itu pula
hidup kita tak akan utuh, fragmen-fragmen tak melulu percepatan.
Kadang melambat, berhenti, bahkan mati. Tapi kita harus mampu menduga
lewat suara, mengumpulkan angka-angka, mendepa jarak dan waktu.
Berkawanlah dengan semua, sebelum hari tiada berkawan lagi
dan jangan berhenti mengaji ayat suci. Itulah kawan sejati
sebab kita tak akan sanggup mengingkari gaya gravitasi.
2022.
Mobil gravicar merupakan sebentuk model mobil-mobilan sederhana yang bekerja dengan prinsip perubahan energi potensial gravitasi menjadi energi kinetic. Model mobil gravicar ini yang kerap digunakan dalam pembelajaran fisika untuk menampakkan fenomena gerak percepatan, energi potensial gravitasi dan energi kinetic.
Nota Gravitasi Buat Festy
Saban benda bermassa mengalami saling tarik
dengan benda bermassa lain, begitu Newton merumuskan
kesepian manusia, meruyak hari-hari muram udara abad tujuh belas.
Hari ini, aku tak mengenal Newton, tapi tak kuasa mengingkari
tarikan 750 N ke inti bumi. Tapi aku mengenalmu, telah kutandai
urai rambutmu sebelum hari-hari bervirus ini.
Di luar benda-benda bermassa, bercahaya tak bercahaya,
kita tahu keseimbangan teramat goyah. Tapi kau nuansa,
nyaris asing, tak kukenali. Tak ada apa pun bisa kusembunyikan
dari sorot kamera itu. Setimbang gaya di antara kita
seperti harmoni senar-senar gitar, menggetarkan hari-hari
nanar, seperti kendang yang kautabuh untuk menjengkal
jurang antara ilmu dan hati. Meski di luar semua perhitungan
dan tawar menawar, tiada kekal; sampah plastik berserak,
deret angka kecemasan dan energi gaib mengusik tidur
bagai hantu berita gaduh kematian, harga dan tagihan.
Hidup, tiada dalih, dengan atau tanpa pengingkaran
tarikan gravitasi tentu tak membuat kita menderita.
Terima kasih telah merekam
kesunyianku. Kita telah beririsan
dalam senyuman.
2022.
Hidup Beringsut Seperti Porifera
Iwan Fals
Pergilah membelah langit punguti bintang
aku tak sanggup memanjat tangga langit
aku tak hafal peta bintang. Tapi, seperti katamu,
seperti karang, aku akan tenang menjelang gelombang,
tumbuh diam-diam menyapa langit, memastikan
matahari menyinar bumi, juga hati. Seperti karang
membiarkan garam memupuk rasuk pori-pori, tenang
kusalin parut luka sembari mengikuti nyanyimu
: bergerak dari nada-nada minor, berkelit
menolak jenuh, mendaki, meyakinkan diri.
Kita memang kelak rembang, berpeluk tanah
tapi sekadar pulang ke rumah. Dan rasi-rasi bintang
akan terus beredar menandai musim dan arah
untuk denyut darah yang gelisah
sepanjang nadi melacak jejak
meraba ufuk. Pergilah membelah langit punguti bintang;
masuki ruang menjenguk lurung waktu. Batas langit
entah di mana. Seruas langit pagi langit senja: langitmu
langitku. Halaman-halaman kumuh. Wajah juga tubuh.
Lebuh-lebuh riuh. Tubuh-tubuh kita patuh pada tarikan gravitasi
ke arah rahim bumi. Batas mimpi cuma rindu.
Ruh mengapung: murung. Hidup beringsut seperti porifera
menjelang gelombang
sembari terus tumbuh diam-diam
menuju kediaman. Menarik napas dalam-dalam
agar setenang karang mencari titik seimbang.
Mei 2022
Puisi ini terinspirasi Lagu Satu Iwan Fals dalam album Hijau (1992)
KELOKAN SUNGAI
Di kelokan itu
arus mencumbu
palung sepi.
Batu-batu pun sejarah
diukir rindu
sejak hulu.
Di kelokan itu
semua larut
musim
juga jejak-jejak
luka dan nama
yang luput tersebut.
Satu dua manusia
menjenguk kelokan itu
berenang
dan menampak wajah
pada muka air, pilu
mendamba surga
bersungai susu.
2022
- Puisi-Puisi Agus Manaji - 20 December 2022
- Puisi-Puisi Agus Manaji: Sajak Cinta dari Dapur - 15 June 2021
- Puisi-Puisi Agus Manaji; Masker - 5 May 2020