
Menghilanglah Jakarta
Rebah. Rebahlah Jakarta,
di telapak tanganku.
Berhentilah kepadaku.
Tidur. Tidurlah Jakarta,
di jari-jari tanganku.
Hiruplah malam, lupakan
saham, kelas, dan karier.
Di pagi nanti, berjalanlah Jakarta,
di garis tanganku yang wangi daun pandan.
Tempat ribuan nasib brengsek bergentayangan.
Teruslah berjalan tanpa tubuh.
Tanpa kosmetik dan sosialita plastik.
Menghilanglah Jakarta.
Hilanglah di balik gang-gang becek, bau selokan,
dan lilitan kabel-kabel bar-bar.
Bertemulah segala luka, sumpah serapah,
dan semua yang sedang bangkrut.
Menggelindinglah Jakarta
ke dalam anyir sejarah tak menentu.
Di stasiun itu
aku melihat jalan pulang telah terbakar.
Jakarta – Jogja, September β Oktober 2022
Kapan Kita Lewat Jalan yang Benar, Bustomi?
Bau sampah tercium di sepanjang jalan.
Batu-batu bergelindingan seperti masyarakat yang mati tiap hari.
Mati, Bustomi.
Mati karena patah hati dengan dirinya sendiri.
Siang ini panas sekali, Bustomi.
Mengapa kamu tertawa-tawa seakan dunia tunduk padamu?
Sungai-sungai kekeringan.
Tak ada hewan-hewan lucu yang menyapa kita.
Lihatlah Bustomi, lihatlah!
Para tetangga bekerja mengumpulkan banyak uang.
Membangun rumah dan kesuksesan.
Tidak seperti kita. Mencari inspirasi. Demi kemerdekaan
dan sarana tawar menawar pada dunia yang bangsat ini.
Selamanya manusia memburu kekuasaan, Bustomi.
Tidak seperti kita. Mencari jalan yang belum tentu benar.
Jalan tanpa bau sampah. Tanpa kekeringan. Tanpa masyarakat.
Kapan kita lewat jalan yang benar, Bustomi?
Antarkan aku ke sana, Bustomi.
Cirebon, 4 Agustus 2022
Seperti Nanti
: Jihan
aku tak akan bicara tentang hujan, anggur, dan rembulan.
juga gerimis pagi atau rindu warna ungu.
sejujurnya aku hanya ingin berjalan
menikmati langit yang sudah karatan.
menertawai hari-hari yang tak menjanjikan apa-apa.
di sudut sore seorang gadis melipat hijab menjadi pesawat.
matanya yang terbuat dari lampu kota, terus ingin bicara.
mencari keinginannya satu persatu.
ia begitu rajin seperti tangan petani.
ia mencintai kalimat dan tanda baca.
aku tak akan bicara tentang bunga-bunga
atau drama melankoli.
aku melihat tetes keringat sedang membuat peta rahasia
di tubuh waktu.
hei… siapa yang sedang menjadi bayangan itu?
samar tapi membahagiakan.
ia seperti nanti.
Tirto, 2021
Telinga dari Masa Kecil
jari-jariku menyusuri tulang-tulang
memasuki gelap tak berpenjaga.
dinding-dindingnya terasa tua dan dingin.
terdengar bisik-bisik
ketika ayah dan ibu
masih saling cinta.
saling cerita apa saja.
sebelum seisi rumah
berubah mesin ironi dan komedi.
semuanya terurai, menghidupi ingatan
jauh di dalam sana. tempat pertengkaran
dan tangis terdengar manis.
Jogja, 22 Februari 2022
Dongeng dalam Hidung
di hutan berwarna abu-abu,
angin dan burung belum mengenal kebohongan.
setiap mahkluk menghirup segala yang tenang
tak ada sedih berlarat-larat.
tak ada tangis menyayat-nyayat.
cinta lahir setiap saat.
air mata jatuh tiba-tiba. entah dari mana.
butiran udara berubah kutukan hitam.
kotor, dekil, dan asin.
seperti hatimu saat berniat jahat.
sepasang lubang telah datang.
membawa berahi yang sewenang-wenang.
menuntaskan segala keinginan
hingga tubuh terbaring telanjang.
mengembuskan ingatan demi ingatan.
23 Februari 2022
Pita Suara yang Pendiam
aku lahir saat pancaroba tiba.
saat petang membeku di sudut bunyi.
aku tak mampu menjawab misteri
jeritan pertama yang malang itu.
sesuatu melintas di depan pintu rumahku.
seperti masa lalu bangkit dari mati suri.
waktu itu semua tetangga telah pergi:
transmigrasi ke dalam diri sendiri.
sebab di luar sana
hanya menemukan tanda koma tanpa suara.
aku melihat garis tiada habisnya
memanjang tenang tapi penuh sandiwara.
Jogja, 2022
- Sajak-Sajak Andy SW - 1 November 2022
REGINA AMBAR WULAN
Kumpulan cerita-cerita pendek
Andy SW
Trims komen Apresasiknya kak..
Pritt Timothy Prodjosoemantri
Ciyamiiikkk, dab..βοΈπ₯
Andy SW
Aseekk Om Pritt.. Trims Apresasiknya..
Agus Manaji
asyik puisinya.. segar
Andy SW
Seperti sup buwah dong kak Agus..
Sri tidak kaya
Bustomi jangan berhenti..
Andy Sri Wahyudi
Kekekkw… Salam manis dari Bustomi
Ma Men Ma Men
Bustomi bubuk yuk bubuk ning jakarta
menalarasati
Bagus untuk Jinan….
Galih Agus Santoso
Semoga jalan pulang berhenti terbakar mas Andy, walaupun bukan jalan yang membawa manusia ke tujuan tapi sepasang kaki yang kuat, kata mbak Theoresia Rumthe, hehe
Andy SW
Aseekk deehh… Tetap kreatif dan semangat ya..
azza mumtazzah
niceππ
Andy SW
Trimakasih apresasiknya kak..