Mistletoe
Di bawah rangkaian
(ada pintu
dengan cahaya
kelabu di situ)
kau boleh menghidu
aroma rambut pirang
kekasih
yang orang
juga dambakan.
Freya! Freya!
Seperti mistletoe
barangkali cinta, lalu
bakal menghijau
sepanjang tahun–
kau lupa
bahwa tubuh yang dicinta
menginang dan jadi
perlahan mati.
Daun-
daun pun
memadat dan menajam
pelan-pelan–
dan dalam
satu riwayat:
ialah yang menancap
di dada kiri
Baldur sendiri.
Maka diam-diam
kau amati Freya, selangkanya
sekali lagi:
kau mengerti
(bahkan dalam buta,
di titik nadir ini)
cinta pun
bakal menikam juga!
Yogya, 2022
Menjadi Loki
1.
Di situlah Aesir–
mungkin–
di tanah tempat piring
kerap kali
berdenting;
dan kesedihan
(bakal) berpiuh
bersama
jengkalan-
jengkalan usus.
Rambut sepirang
gandum menua, hilang
mengapi pada aorta–
tetapi ia,
toh pulang jadi senjata:
palu yang menghantam
jerih jotun dari
Kuda Svadilfari.
Sumpah seperti
matahari
dilingkup mega-mega:
ada cahaya
tetapi tak sampai
kepada kita.
Maka teranglah
pitam pada kalanya:
sinar pada sepanjang
laga-sandiwara
dewa-dewa.
2.
Di manakah Loki?
Ia di lintang
kubu kebajikan
dan
deru perlawanan:
kita–yang tidak
dilibatkan
dalam panjang
hiruk-piruk pesta.
Yogya, 2022
Sigyn
Di manakah Loki?
Ia yang terikat
dalam dekap Sigyn
adalah bisa
dari segala bisa
di mata
dewa-dewa.
Seorang ayah
terikat
memunggungi batu–
dan usus Narfi itu
masih hangat mengerut
memanggil nama
dari ibunya.
Maka dalam lanskap
(adegan melankolia)
di Midgard
yang bergetar,
adakah yang lebih puisi:
dari air
mata Sigyn;
dan ketakutan
pada bisa yang menumpah
dari tadah
titis
demi setitis?
Yogya, 2022
Pagi dan Ibu
Sisa-sisa gelap
masih menggantung
di lengkung
langit yang jauh.
Pagi selalu jatuh
di pemisah
alis para ibu–
suara pertama
pada jam pembuka
(05–atau bahkan 03–
:00)
adalah keran
kesadaran dan
keletak sendi
jari-jari.
Ibu menyulut
matahari–
seperti peri,
hari bercahaya
(semisal dalam
cerapanmu)
karena tuah
sepasang payudara.
Ibu
seperti
pagi
seperti
ibu.
Mungkin,
Ibu Pertama
bagi manusia
(pertama)
adalah pagi
itu sendiri.
Yogya, 2022
Pagi dan Pertanyaan
Pagi yang baik
selalu bermula
di atas
pertanyaan-
pertanyaan.
“Engkau ingin
sarapan apa?”
semisalnya;
“Tahukah nama-nama
engkau semua benda
(yang terjaring
dalam bahasa)
yang terjangkau
oleh mata?”
tanya-titah Tuhan
pada pagi pertama
setelah manusia
disupayakan
jadi pendoa;
direncanakan
jadi pendosa.
Yogya, 2022
- Sajak-Sajak Ilham Rabbani - 29 November 2022
- Yogya, Sastra, Komunitas Maya - 16 November 2022
- Sajak-Sajak Ilham Rabbani - 4 January 2022
Hakam nurwahdi
Puisi pagi ❤