Sajak-Sajak Umi Kulsum

 

 

POHON KENANGAN

Ibuku menjelma pohon kenangan

yang tumbuh di telingaku menjatuhkan nasihat abadi

jatuh di saat aku berjalan dan menemukan jalan simpang

jatuh ketika aku berlari-lari meninggalkan pikiranku sendiri

Pohon itu tumbuh dan tak pernah mati

menjaga teduh di gersang kota

menjaga mata air di kota-kota

menjaga air mata di setiap menjelang subuh tiba

Aku sesekali bersandar di sana

melepas cengeng yang tak bisa ditunda

ketika anak-anak beranjak dewasa

akar keramat ibu tetap saja kukuh menjaga adat

agar tak tercabut dari tanahnya

Karangjati-Bantul, 2021

 

 

PELAJARAN KAYU BAKAR

Hutan kecil di belakang rumah nenek itu

adalah ruang kelas besar

yang kumasuki saban hari

di masa kanak

yang tak bisa dilupa hingga kini

Pepohonan tumbuh silih berganti

biji-biji berjatuhan menjadi jati diri

yang tak mati-mati

Tak ada yang tak berarti

hidup di hutan kecil ini

daun jatuh memilih jadi humus

batang pohon memilih jadi cagak kukuh

bahkan ranting kering pun sanggup menjaga api

di mulut luweng

untuk mematangkan segala yang mentah

Agar hidup tak sekadar untuk mati

agar mati tak sekadar sisa hidup

Karangjati-Bantul, 2021

 

 

TAMU SORE HARI

Matahari meninggalkan bayangan di atap rumah

dan ia, perempuan tua itu, jadi tamu yang ketiga

datang tanpa mengetuk pintu

sebelum duduk di ruang tamu

Rambutnya putih dan rapi

wajahnya bersih seperti gelas yang baru saja dicuci

tutur katanya lembut melampaui kelembutan benang-benang sutera

yang tersimpan di lemari kaca

Dan sorot matanya

teduh seperti permukaan telaga

yang menenggelamkanku pada masa silam yang jenaka

ketika ibu mengajariku cara memegang sendok

agar tak bersuara

walau gula diaduk keras di dasar cekungan gelas

Aku tidak tahu persis siapa dia

apakah ibu yang datang dari surga

atau aku yang hampir lupa

pada nilai-nilai lama

yang mulai kulupakan kearifannya

Karangjati-Bantul, 2021

 

 

DARI JENDELA

Kapal-kapal besar itu

mengapung di atas atap rumah

jauh di selatan sana

Kita pun berbicara

seperti doa yang bersahut-sahutan

menyambut waktu yang memanjang

Lalu kita menempuhnya

sebagai harapan-harapan panjang

yang melampaui batas cakrawala

Ibarat kapal-kapal

yang berangkat meninggalkan kilang

menuju benua-benua jauh

yang tak tercantum pada peta

Ada yang maha luas

ketika cinta menyeberangi kehidupan

dan ombak yang berdatangan

menjadi hari-hari

yang patut dirayakan

sebagai kemenangan demi kemenangan

Cilacap, 2021

 

 

KETIKA AKU JATUH CINTA

Tak ada yang aneh dan mengada-ada ketika aku jatuh cinta

burung-burung tetap lazim

terbang semau-maunya, kicaunya yang indah

tetap saja indah

dan rumput yang hijau tetap saja hijau

Cinta tak pernah mengubah warna langit

tak mengubah warna laut

sebab aku mencintaimu

seperti rute jalan yang seharusnya kulewati dan kutempuh

yang sejak awal tak pernah aku minta

Cinta datang melampaui segala kehendak

dan aku tak pernah berkehendak

karena Tuhan ternyata

sudah lebih dulu menempatkan

apa yang tak pernah kutahu dan kita tahu

Ketika aku jatuh cinta

tak seorang pun kubiarkan tahu

sebab cinta hanya bisa dipahami sebagai sebuah cahaya

dan cahaya itu yang kelak membuka tabir-tabir

apa artinya kefanaan

apa artinya kekekalan

apa artinya kerinduan

Cinta tak pernah membuatku buta

tetapi mengajari mataku tumbuh di mana-mana

di setiap pelosok tubuhku

hingga aku paham benar

apa artinya kesetiaan yang sederhana seperti lirik lagu pop

yang dinyanyikan anak remaja

Jadi biarkan aku hidup sewajarnya

meski aku sedang jatuh cinta

dan bersamamu mencari hakikat cinta

yang apa adanya saja

yang tak pernah mengada-ada

Karangjati-Bantul, 2021

Umi Kulsum
Latest posts by Umi Kulsum (see all)

Comments

  1. Kawe Reply

    Sajak yang merdu dan indah

  2. Muhamad Mujib Reply

    Teduh sekali, mbak Umi.

  3. Budhi Setyawan Reply

    puisi2 yang mantap mba Umi

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!