Penyakit Itu Bernama Perang
1/
penyakit itu bernama perang,
dengan roket peluncur bikin mati gedung-gedung
dengan peluru senjata tentara macam rica begitu:
bikin pedis kalau kena mata dan bibir anak-anak
sama deng pisau begitu: tikam perut, tembus lambung
dan kasih putus tali perut mama-mama
bahkan yang mahakuasa tra berani datang
ke ko pu kota yang sudah macam kena frambusia
sa pu doa datang, bagai lalat hinggap, lempar mata, lepas suara
tanya ko pu kabar
2/
sama deng kami pu anak-anak di sini baru belajar pegang pencil
ko pu anak-anak kecil mulai belajar pegang senjata
bidik sasaran: mo kas padam cahaya mata musuh
ko pu atlet kas tinggal stadion di tanah orang
sebab perang di tanah sendiri ialah perlombaan yang mesti dimenangkan
ko pu presiden—dia, tak hanya bakar orang punya semangat
ia juga angkat senjata
sa lihat pace dia pu mata seperti ular lihat sarang tikus tanah,
dan langkah kedua kakinya seperti kasuari terluka kejar pemburu,
tapi jika lomba perang adalah baku bunuh dan kas rusak hidup
gedung dapat bakar sama deng sampah
siapa yang layak disebut sang juara?
(2022)
Hidup adalah Perang
hidup adalah perang
guru kontrak lawan dong pu musuh itu: gaji yang lambat menetes
nakes lawan dong pu tiga musuh andalan:
AIDS dan kusta dan hosa
rakyat lawan harga minyak goreng—yang naik-turun-naik
sudah pasti rakyat kena cekik
: kenapa bisa begitu
padahal kita punya kebun kelapa sawit yang lebih luas
dari tanah jawa
bagaimana kitorang bisa tahan
ini bantingan hidup?
harapan itu sudah; bikin kita pu kaki licin ukur badan jalan
dan terus senyum cari jalan baru
sebelum akhirnya kita dapat toki dari maut yang bagai roket peluncur
kita sebagaimana tank—kena hantam jadi besi tua dan kenangan
(2022)
Tentara dan Anak Berbaju Hitam Arang
kota Kyiv bagai stadion olahraga perang
seorang anak datang dengan langkah tikus tanah
tantang seorang tentara bermata jerat
para penonton yang lihat dorang dua macam tikus tanah lawan elang
serdadu dia bawa senjata
dan sangkur dan topi baja bulat semangka di kepala
anak itu bawa dia pu berani saja sebagai senjata
dia pu mata tatap mata senjata lawan
anak lepas-lepas suara kena lubang telinga kaka tentara
serasa tanah dapat bongkar tangan excavator
“kaka, ko pulang sudah ke ko pu tanah sana”
terdengar seperti pukulan hujan deras di badan jalan
berpotensi banjir
seperti pemburu dapat serang dari babi hutan
kaka tentara yang dapat bicara, ator langkah
menghindar dan tunduk sebagaimana daun putri malu dapat sentuh tangan
ingat dia pu anak istri
yang mati tunggu di rumah
(2022)
Kabar Burung Parlap
sedang kaka guru Yesus mengajar anak-anak SD di pedalaman,
burung parlap dia terbang bagai pesawat chesna
datang hinggap di ranting cemara
dia suara-suara: ada perang di Ukraina,
Ukraina lawan Rusia
dengar itu, guru dan murid
macam pohon dapat pukul angin kencang
dahan goyang dan ranting patah dan daun gugur
sebab doa adalah bantuan berupa tenaga medis dan obat-obatan,
kaka Yesus ajak Lukas dan Yohanes dan Petrus
menyingkir ke dusun kali merah
bertemu air dan pohon pemali
lalu dong duduk seperti burung urip hinggap di dahan kenari
sambil berdoa, kaka Yesus ingat para pengungsi
yang hidupnya dapat rampok dan kena pukul
dan orang-orang yang dapat sakit dan mati sebagaimana Lazarus dari Betania
(2022)
- Puisi-Puisi Gody Usnaat* - 15 March 2022
- Puisi-Puisi Gody Usnaat - 10 March 2020
- Puisi-puisi Gody Usnaat; Hari ini Trada Guru - 15 October 2019