Hari ini Trada Guru
hari ini trada guru
mencari jalan turun ia ke kota
obati kaki gajinya yang sakit macam kaki gajah
di dusun sa tunggu
ditemani daun daun hutan yang berderai kabut
pagi ini
langkahku masih pasti
menuju kelas beratap bolong
kuajak teman-teman bernyanyi:
terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
di luar jendela kulihat seekor katak melompat segar
pada reruntuhan pundak pohon tua
hari ini trada guru lagi…
di hati papan hitam
kugambar kicauan cenderawasih yang masih terjebak dinding
Ubrub 2018
Di Tepi Sungai Kumb
kesendirianku seperti dusun: bertubuh kecil
bermata pensil
berambut ikal
aku dilingkupi pohon sagu
bertetangga dengan buah merah
bersaudara dengan betatas dan kasbi
jalan kecil yang selalu berlumpur itu, karibku
sebagaimana kayu atau ranting kering di pangkuan tungku
kesendirianku menjadi api-terbakar menemui abu
kesepianku seperti tubuh kampung yang gagal dibangun
(Dusun III/Semografi 2017)
Ujian Akhir Nasional
dalam ruang kelas
pensil dan buku menemukan hidup
sebagai soal yang tak gampang diselesaikan di atas meja
ruang kelas tak lagi macam dataran dubu
tempat ayah berburu rusa
pensil, selalu terkenang kata mama:
“lembar-lembar soal ujian, seperti hidup bertampang gagal”
buku yang berambut ikal, lebih sering bertanya dan berdoa:
“Tuhan, mengapa hidup mesti habis di sini?”
(Yambrab-Ubrub 2017/2018)
Mama Menganyam Noken
berapa lama mama menganyam noken?
selama dan sejauh perjalanan
kesabaran bumi
menumbuhkan keladi
sambil menganyam ia saksikan
bulan yang sendiri
malam yang diam
menganyam seperti menanti seorang anak dilahirkan
sebelum menyaksikannya kembali pergi
(Biara Kasisiakum-WaEna 2017)
Tentang Burung Cenderawasih
pukul 08.00-09.00
sayapnya bernyanyi bahagia bersama dahan
kicauannya menari di sebuah pesta dedauan pohon
nyanyian bahagianya ialah suara sunyi
bagi hidup yang macam dahan
tariannya macam usaha untuk lentur bagi nasib
yang bagai daun: tak selamanya hijau
dan sayapnya terus bernyanyi
kicauannya masih menari
Semografi-2017
Hujan Ujian
hujan ujian datang lagi
membawa lembaran soal
kenangan kuyup pada tahun 1962
dalam halaman buku sejarah
ia seperti langkah kaki
sabar menempuh jalan setapak panjang berlumpur
sedang damai sebagai soal yang sulit kuberi tanda jawab
sesekali padanya kutemukan patah lonceng sepi di langit cerah
di batas waktu
hujan ujian melepas genggaman tangan
tapi soal sejarah tak gampang kutinggalkan
seperti reruntuhan pohon mati
di mana rumput dan jamur tumbuh subur
di kelas yang tak pernah bisa ditinggalkan
(Arso 2017)
Kepada Jauh
buat theis
bagimulah rindu ini engkau semacam dusun dengan gunung dan hutan
yang senantiasa dilindungi hujan
dijumpai kabut dan embun
rindu ialah aku yang tak pernah mampus disiksa malaria
di bawah naungan pohon sagu cintaku berlindung sebagai mata air
katakanlah aku serupa dedaunan sagu-hijau melambai padamu,
langitku yang jauh
cinta ialah ibu yang senantiasa berlumur kalah
tapi setia malangkah di jalan berlumpur
bilamana rindu dan cintaku tak pernah kujumpai semacam keadilan dan damai di negeri ini
dan aku tak lagi kau kunjungi sebagai dusun
di bawah pohon-pohon matoa aku mengenangmu sebagai pahlawan
kenangan ialah kau yang diculik anggota Kopassus
tak pernah kutemukan
meski aku mencium aromamu semacam mekar bunga co
di musim hujan
(Yambrab 2017)
Agar aku Memandangmu
agar aku bisa memandangmu
setiap pagi kubuka hati
laksana jendela dan pintu
kau membentang hijau di sana
sebagai rumput yang dihinggapi
balon-balon embun
agar aku terus memandangmu
kenangan berjalan sedari sore hingga malam
menemuimu sebagai dusun pabrab
:kampung masa kecilku,
lincah berburu babi hutan, tikus tanah dan kasuari
agar aku tetap memandangmu
aku menjelma dokter atau perawat yang setia
meneteskan senyum padamu sebagai luka
yang senantiasa bernanah
agar aku selalu memandangmu
aku tak lelah patah di matamu
terbakar matang sebagai buah pisang matang di tungku
2019
- Puisi-Puisi Gody Usnaat* - 15 March 2022
- Puisi-Puisi Gody Usnaat - 10 March 2020
- Puisi-puisi Gody Usnaat; Hari ini Trada Guru - 15 October 2019
Novita
🙂
gody
Terimaksih… Slam.
A
Bagus sekali
Gody
terima kasih… kaka.. Salam.
Maria
Keren kak Gody…tetal berkarya y kak
Anonymous
Indah bang
Arnold
Dari kupang hadir dalam goresannya kk
Sukses sllu kaka
Salam dan doa🙏