Saturn in Aries 14°23′
masa kecilnya belum habis
ia melingkar di poros yang terlalu lambat
untuk tiga puluh tahun putaran
debu karbon dan beku es terhampar
ketika jauh di bawah langit
sepasang mata terbuka
seikat tangis terlempar dari
rumah bersalin
di manakah kelahiran
yang keluar dari liang dendam
dua sumber tak menghendaki penciptaan
atas cinta tak bersyarat
ini pertukaran kuasa
derma dikalungkan
sekotak emas lebih berharga
dari kejatuhan hati seorang musafir
kedatangannya mencium ladang-ladang kering
bercampur kotoran sapi
lenguh kuda terdengar begitu dekat
di bantal tidurnya
sepanjang malam gerhana
ia tetaplah anak kecil
desir begitu muda
gurat nafsu terbelah di tembok kamarnya
kesepian ini lintasan voyager tua
begitu panjang
ujung yang tak dimiliki siapa pun
hingga ia terbakar di ruang hampa
kita menerimanya sebagai debu
2024
Synastry
matahariku yang berada dalam bulanmu
melahirkan seorang perayu
usianya memanjang di atas rambut putih
kaulah,
sebuah nama murung
menyembuhkan
pemula yang membakar khayal
kata-kata telah selesai mengejar keindahan
perlahan kuku-kukumu menyerap
warna luntur cat
berapa jarak ditempuh penyendiri
untuk membuat kesendiriannya
mendatangi daratan luas yang
terbentang pada kanvas
membayangi biru dada burung
menyentuh puncak paling dingin
di antara lelap bintang-bintang tidur
karma mengikat dua tubuh
yang terkurung usia
empat belas tahun jaraknya
perempuan dengan kerajinan tangan
memunggungi langit bersih milik
lelaki dengan synastry di bulannya
2024
Keleluasaan Kekosongan
tidurlah
di bawah dunia yang terlipat
menunggu pulih
apa yang terjauh
cuma bunyi debum
sayap pesawat yang jatuh
di kedangkalan empang
petani-petani yang matanya dikeringkan
tua dalam memandang kuning gersang
rumah mereka dihuni
imitasi properti
dengan anak-anak berambut
sepirang bulu jagung
nyawa mereka
menanggalkan diri dari
kerangka ranjang
yang lengang
ketika bulan memancarkan angka
di sebuah batas yang tak lagi batas
bahasa tiba
sebercak tanda
peta yang kehilangan
mata angin
apakah bentangan di dasar
sama menakutkan dengan keleluasaan kekosongan
siapa sudi memanjangkan umur
bila daratan cuma pusaran
yang menyentuh pinggirmu
lalu lepas
adakah yang lebih hitam
dari kemarahan yang menghancurkan
kaki-kaki tenggelam
sudah lama petani tak menampung hujan
biarlah para arwah
menghunjamkan diri ke dalam batu-batu
sesembahan
dan kutukan darinya akan terus
menetaskan
airmata milik
kesedihan anak-anak
yang tulang-tulangnya dicuri
demi menerangi langkah-langkah mabuk petani
sebelum sebuah buku dibaca
dan pengetahuan berhamburan
darinya
2023
Kesedihan Kita
kesedihan kita ilalang
yang merebut petak rumah
siapa yang menjamu
bila tak lagi ada
tuan yang menyiramkan
harum ke sekeliling ruangan
pernah ada kasih sayang
bertabur sepanjang karpet rumah
sebelum barang-barang tergeletak sembarang
sebelum semua terkubur di gudang
mari, baringkan kakimu yang lelah
duniamu paling dekat sedang kosong
bagai kolam dangkal terisap isi
ini punggung terbuka
menampung tuangan kisah
yang cacat
yang kempis kehilangan udara
pugarkan sekali lagi
tubuh nyata menelan kekacauan
apa yang telantar
tak begitu lekas menata diri
perkabungan itu menggenggam tapakmu selamanya
mundur ke dalam dingin terakhir
2023-2024
- Puisi Iin Farliani - 27 August 2024
- Puisi-Puisi Iin Farliani - 19 July 2022
- Puisi-Puisi Iin Farliani - 14 December 2021
Galih
Bagus sekali
Andy Eswe
Asiiikk bamget sajak sajaknya… bacanya kayak terbang kemana gitu..