Puisi-puisi Reza Nufa (Jakarta)
Tak Usah Menyalak segala kembali melambat renyuh tenggelam mengatup hingga tertelan malam tiga titik dalam dadu ada yang […]
Tak Usah Menyalak segala kembali melambat renyuh tenggelam mengatup hingga tertelan malam tiga titik dalam dadu ada yang […]
“…. Saya tidak pernah lupa bahwa tetangga kami yang Katoliklah yang menampung kami di rumahnya saat konflik panas-panasnya. Tetangga […]
Lelucon biasanya dilontarkan dengan tujuan menghibur. Atau, kadang, untuk menyindir secara halus. Ada banyak faktor yang bisa menentukan sebuah lelucon […]
Saat itu usiaku masih empat belas tahun. Rayhan menyapaku di koridor sekolah saat itu dan akhirnya kami memiliki percakapan kecil. […]
Sejauh-jauh burung terbang, akhirnya akan kembali ke sarangnya. Pepatah ini betul-betul dirasakan oleh gerombolan perantau yang memenuhi sudut-sudut tanah air, […]
Puisi, Selamat Tinggal, Aku Pergi Puisi, selamat tinggal, aku pergi Aku pergi meninggalkan sepasang mata yang menatapmu sebagai jurang […]
Sekitar 13 tahun silam, saya terpaksa harus membaca buku Karen Armstrong yang saya kutip judulnya di esai ini, Berperang Demi Tuhan. […]
Presiden penyair Indonesia sekaliber Sutardji Calzoum Bachri sekalipun tidak hanya mabuk di tengah menenggak berbotol-botol bir. Tetapi di hadapan bulan […]